Berawal Dari Knalpot Bising, Kepala Sekolah Meninggal Saat Bela Anaknya Berselisih Dengan Tetangga
Perselisihan terjadi karena ADM menegur TBS dan IJ yang melewati jalan setapak di samping rumahnya
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Robertus Ropo
TRIBUNNEWS.COM, RUTENG - Seorang warga Kampung Ntala, Desa Buar, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, NTT, MJ (58) meninggal dunia saat sedang berselisih dengan tetangganya.
MJ (58) tiba-tiba terjatuh dan meninggal dunia saat sedang membela kedua anaknya yang sedang berselisih dengan tetangganya di di Karot, Kelurahan Tadong, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Kamis (11/6/2020) malam sekitar pukul 20.00 Wita.
Kapolres Manggarai AKBP Mas Anton Widyodigdo, SH SIK melalui Kasubag Humas Polres Manggarai, Ipda Bagus Suhartono menjelaskan, Piket Gabungan dan piket Patroli Sabhara Polres Manggarai dipimpin Kabag Ops AKP Matheus Anus SH.MH dan Kasat Sabhara AKP Gabriel M Taek bersama piket Pawas Kasat Narkoba AKP Paulus Not dan KBO Narkoba Ipda Wayan Gustama, mendatangi tempat perselisihan warga, Kamis (11/6/2020) sekitar pukul 20.00 wita.
Dikatakan Ipda Bagus, kasus perselisihan antar warga itu menyebabkan MJ meninggal dunia.
Selain itu, dalam perselisihan itu juga terjadi pelemparan rumah.
Kronologi kejadian, berdasarkan hasil Pulbaket Piket Ik di lapangan, berawal dari perselisihan antara ADM (34) dengan anak korban, TBS (22) dan IJ (20).
Perselisihan terjadi karena ADM menegur TBS dan IJ yang melewati jalan setapak di samping rumahnya menggunakan sepeda motor karena dianggap telah membuat kebisingan.
Baca: Dokter Cut Aigia Sarankan Cuci Tangan Pakai Sabun, Lebih Efektif Cegah Covid-19
Baca: Aksinya Viral, Ini Pengakuan Polisi yang Tangkap Pencuri dengan Nyanyi Lagu Selamat Ulang Tahun
Baca: Fakta Pernikahan Sejenis di Soppeng: Berawal dari Kecurigaan Tamu Undangan, Dijerat Kasus Pemalsuan
Menurutnya, mesin sepeda motor harus dimatikan apabila melewati jalan setapak tersebut.
Mendengar keributan tersebut, kata Ipda Bagus, korban MJ dan istrinya TM kemudian menghampiri kedua anaknya dan turut serta dalam pertengkaran tersebut karena ingin membela anaknya.
Kemudian datang ibu dan saudara kandung ADM, yakni YR dan VA ikut membela ADM dalam pertengkaran itu.
Ipda Bagus mengatakan, pertengkaran kemudian terjadi di halaman rumah ADM dan dalam pertengkaran tersebut tiba-tiba korban MJ terjatuh tanpa ada kontak fisik dengan ADM atau pun ibu dan saudaranya ADM.
Usai terjatuh, MJ selanjutnya dibawa ke RSUD dr Ben Mboi Ruteng untuk mendapatkan perawatan medis, namun setibanya di rumah sakit tersebut korban dinyatakan telah meninggal dunia.
Berdasarkan keterangan dari istri korban TM, korban MJ memiliki riwayat penyakit jantung dan baru kurang lebih 2 minggu keluar dari RSUD dr. Ben Mboi Ruteng dan saat ini sedang istirahat di rumah mertuanya di Karot.
Kata istri korban, beberapa tahun terakhir hubungan antara kedua keluarga sudah tidak harmonis dipicu masalah tanah/jalan setapak di samping rumah terduga ADM yang sering dilalui keluarga korban.
Hasil pemeriksaan luar yang dilakukan dokter di RSUD dr Ben Mboi Ruteng, korban MJ kemungkinan telah meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSUD karena sudah tidak ada detak jantung maupun denyut nadi saat pemeriksaan.
Selain itu, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian korban disarankan untuk dilakukan autopsi.
Ipda Bagus mengatakan, pukul 21.10 Wita, jenazah korban dibawa pulang ke Kampung Ntala, Desa Buar, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai untuk disemayamkan di rumah duka.
Saat ini situasi terpantau aman dan anggota Sat Sabhara Polres Manggarai masih melakukan pengamanan di TKP.
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Tragis Kepala Sekolah Ini Meregang Nyawa Saat Menyaksikan Pertengkaran di Ruteng, Simak Kronologinya