Polisi Sudah Periksa 8 Saksi Terkait Insiden Penyerangan Wakapolres Karanganyar di Tawangmangu
Leganek menyebutkan korban penyerangan saat ini telah diperbolehkan pulang dan tengah menjalani rawat jalan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Polisi telah memeriksa sejumlah saksi yang menyaksikan tragedi penyerangan Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni bersama rombongannya.
Kapolres Karanganyar AKBP Leganek Mawardi menerangkan Kompol Busroni menjadi satu di antaranya yang dimintai keterangan usai mengalami penyerangan di pintu masuk jalur pendakian via Cemoro Kandang, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu.
Penyerangan dilakukan saat kegiatan susur Gunung Lawu dalam rangka HUT ke-74 Bhayangkara, Minggu (21/6/2020) pukul 10.20 WIB.
"Sebanyak 8 saksi sudah kami mintai keterangan, termasuk korban dan Pak Wakapolres," terang dia kepada TribunSolo.com di Mapolres Jalan Lawu No.3, Padangan, Kelurahan Jungke, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar, Senin (22/6/2020).
Leganek menyebutkan korban penyerangan saat ini telah diperbolehkan pulang dan tengah menjalani rawat jalan.
Adapun sejumlah orang menjadi korban penyerangan di pintu masuk jalur pendakian via Cemoro Kandang.
Mereka adalah sopir Wakapolres Karanganyar Bripda Hanif Ariyono dan relawan Jarot Broto Sarwono.
Hanif mengalami luka sobek di leher kanan dan punggung, sementara Jarot mengalami luka sobek lengan kanan dan punggung.
Baca: Identitas Pria yang Tewas Ditembak Saat Coba Menyerang Wakapolres Karanganyar Perlahan Mulai Terkuak
Sebelumnya, korban dirawat di RSUD Karanganyar seusai kejadian penyerangan.
"Kemarin sore sudah kembali ke rumah, dari dokter sudah diperbolehkan rawat jalan," kata dia.
"Alhamdulillah, sudah dalam proses pemulihan dan saat ini korban tengah istirahat," tandasnya.
Ambil Sampel Ibu Terduga Penyerangan
Tim Densus 88 Mabes Polri dibackup oleh Tim Inafis dan Satreskrim Polres Madiun mendatangi rumah di Perumahan Mojopurno, Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Minggu (21/6/2020) sore.
Rumah tersebut merupakan rumah milik keluarga terduga pelaku penyerangan polisi di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.
Sebelumnya pada Minggu (21/6/2020) siang, terjadi penyerangan terhadap beberapa anggota kepolisian oleh terduga teroris bernama Karyono Widodo.
Tim Densus 88 mendatangi rumah di Perumahan Mojopurno untuk mengambil sample darah dari ibu terduga pelaku, untuk dicocokkan dengan Karyono Widodo.
Kedatangan Tim Densus 88 Mabes Polri untuk mengambil sample darah ibu terduga pelaku.
Tim Inafis mengambil sample darah ibu terduga pelaku bernama Pratiwi (74), untuk dicocokkan dengan Karyono Widodo.
Baca: Temuan Kertas Misterius dalam Penyerangan Wakapolres Karanganyar, Ada Buku Tulisan Arab dan Latin
"Kami hanya backup saja, yang memiliki kewenangan dari Densus," kata Kapolres Madiun, AKBP Eddwi Kurniyanto, ketika dikonfirmasi membenarkan, Senin (22/6/2020) pagi.
Sementara itu, adik kandung Karyono Widodo, bernama Rohman, juga membenarkan rumahnya didatangi polisi dan mengambil sample darah ibunya.
Ia mengaku memiliki empat saudara kandung dan satu di antara kakaknya bernama Karyono Widodo.
"Iya, ibu dimintai (sample darah) oleh tim inafis, untuk mencocokkan DNA," kata Rohman.
Ia mengaku sudah lama tidak berkomunikasi dengan kakaknya tersebut.
Ia mengaku terakhir bertemu dengan kakaknya itu sekitar akhir tahun 2019.
Identitas Pelaku
Sosok pelaku penyerangan Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni dan rombongannya di Cemoro Kandang, Kecamatan Tawangmangu mulai menemui titik terang.
Meskipun belum mengungkapkan secara rinci, Kapolres Karanganyar AKBP Leganek Mawardi memastikan jika sudah ada titik terang sosok pelaku yang membuat dua polisi dan 1 orang relawan dari sipil terluka.
Hanya saja info yang dihimpun TribunSolo.com, terduga pelaku berinisial KW dan berasal dari Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim), sehingga polisi melakukan penggeledahan pada Minggu (21/6/2020) malam.
Adapun saat ini petugas gabungan dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, Satreskrim Polres Karanganyar, dan Jatanras Polda Jawa Tengah masih mendalami penyerang orang tak dikenal (OTK) yang tewas dilumpuhkan tersebut.
Yakni saat kegiatan susur Gunung Lawu dalam rangka HUT ke-74 Bhayangkara, Minggu (21/6/2020) sekira pukul 10.20 WIB.
"Kami masih lakukan penyelidikan bersama Densus, Satreskrim Polres Karanganyar, dan gabungan Jatanras Polda Jawa Tengah," terang dia kepada TribunSolo.com di Mapolres Jalan Lawu No.3, Padangan, Kelurahan Jungke, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar, Senin (22/6/2020).
"Pelaku masih dalam pendalaman, pelakunya saat ini sudah ada titik terang, namun masih perlu pencocokan data dan penyelidikan lebih lanjut," terang Leganek.
Adapun yang dimaksud titik terang karena polisi masih melakukan pencocokan data, karena saat ini jenazah pelaku di RS Bhayangkara Semarang.
"Akan disampaikan Polda Jateng," ungkapnya.
Pelaku, lanjut Leganek, saat ini tengah menjalani pemeriksaan forensik lanjutan di RS Bhayangkara Semarang.
Adapun jenazah pelaku dibawa ke RS Bhayangkara Semarang, Minggu (21/6/2020) sekira pukul 21.00 WIB.
Tes DNA dilakukan guna memastikan identitas pelaku penyerangan.
Sebelumnya, pelaku telah divisum di RSUD Karanganyar.
"Kemarin sudah dilakukan visum RSUD Karanganyar, saat ini dilanjutkan ke RS Bhayangkara berkaitan penyelidikan autopsi dan sebagainya," ucapnya.
Baca: Wakapolres Karanganyar Diserang, Pelaku Tewas Ditembak, Buku dan Kertas di Lokasi Jadi Misteri
Leganek menambahkan, pihaknya tidak mau menduga-menduga identitas pelaku sebelum pencocokan data rampung.
"Masih pencocokan data benar itu atau tidak, kalau sudah pasti akan dirilis," tutur dia.
"Kita tidak boleh banyak menduga," kata dia.
Tiga Korban Penyerangan
Penyerangan dengan senjata tajam (sajam) berupa arit atau sejenis celurit yang menyasar rombongan polisi dipimpin Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni mengakibatkan sejumlah orang terluka, Minggu (21/6/2020).
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, selain polisi sekaligus driver Wakapolres Karanganyar yakni Bripda Hanif Ariyono yang terluka cukup serius pada leher sebelah kanan dan punggung karena bacokan, juga menimpa Kompol Busroni luka ringan di tangan.
Bahkan relawan yang juga warga sipil, Jarot Broto Sarwono warga di Jalan Lampo Batang Timur No. 01/6, RT 05 RW 03, Kelurahan Mojosongo. Kecamatan Jebres yang ikut bersih-bersih dalam mengalami luka sobek di lengan kanan sama punggung.
Adapun para rombongan yang diserang orang tidak dikenal (OTK) saat itu tengah melakukan kegiatan susur Gunung Lawu dalam rangka HUT ke-74 Bhayangkara sekira pukul 10.20 WIB.
Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni mengaku kondisinya baik-baik saja, meskipun driver-nya Bripda Hanif Ariyono mengalami luka sobek di leher sebelah kanan dan punggung karena sabetan celurit atau arit.
"Alhamdulillah barakallah sehat wal afiat," ungkap dia kepada TribunSolo.com usai mendampingi Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi dan Kapolres Karanganyar, AKBP Leganek Mawardi di IGD RSUD Karanganyar menjenguk drivernya yang menjalani perawatan.
Busroni mengaku jika dirinya menggunakan tongkat pendaki sepanjang dua meter berwarna biru untuk menangkis serangan secara membabi buta yang dilakukan pelaku dengan celurit atau arit.
Tongkat tersebut sempat bengkok sedikit karena menangkis sabetan celurit.
"Alhamaudliiah ini tongkat penyelamat sayya untuk menangkis serangan-serangan dari keompok-kelompok tertentu yang menyerang saya dan driver saya," ungkap dia melanjutkan ceritanya dengan membagikan video.
"Terima kasih ya Allah sudah menyelamatkan kami," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Buntut Penyerangan Wakapolres Karanganyar di Tawangmangu, 8 Saksi Telah Diperiksa oleh Polisi