Cerita Warga Aceh Tak Rela Kapal Rohingya Menjauhi Pantai: Tarik Kemari, Kami yang Beri Makan
Saat penarikan kapal itulah warga mulai menyuarakan protes. Mereka menolak kapal ditarik menjauh dari tepi pantai.
Editor: Dewi Agustina
"Yang penting mereka ditolong dulu. Warga Aceh pernah merasakan nasib yang sama ketika konflik dulu. Kedepankan nilai kemanusiaan," kata Dahlan.
Sekitar pukul 18.30 WIB, para imigran mulai dievakuasi dari Pantai Lancok ke lokasi penampungan sementara, yakni ke bekas Kantor Imigrasi Lhokseumawe kawasan Punteut, Kecamatan Blang Mangat.
Mereka dievakuasi menggunakan dua unit truk reo TNI.
Sesampai di bekas Kantor Imigrasi Lhokseumawe, mereka diturunkan dan dihitung ulang. Keseluruhan berjumlah 100 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Amir Syarifuddin SKM, mengatakan akan melakukan rapid test terhadap seluruh warga etnis Rohingya tersebut.
"Jika hasil mereka reaktif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test, mereka langsung akan dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Cut Mutia (RSUCM) milik Pemkab Aceh Utara," katanya.(zak/bah/mas)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Tangis dan Protes Warga Selamatkan Etnis Rohingya