Dokter di Pasuruan Bongkar Perselingkuhan Istri dengan Temannya, Chat di WA jadi Bukti
Dokter di Pasuruan ungkap perselingkuhan sang istri yang berprofesi sebagai PNS dengan temannya. Chat di WhatsApp jadi bukti dan diketahui sang anak.
Editor: Sri Juliati
![Dokter di Pasuruan Bongkar Perselingkuhan Istri dengan Temannya, Chat di WA jadi Bukti](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-selingkuh-perselingkuhan.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Seorang dokter di Pasuruan berinisial N membongkar skandal perselingkuhan istrinya yang berprofesi sebagai PNS.
Sang istri yang berinisial ISU dan berdinas di wilayah Pasuruan, diduga berselingkuh dengan temannya sendiri.
Dugaan perselingkuhan ISU bahkan diketahui sang anak lewat percakapan WA.
"Ada bukti percakapan via WA antara istri saya dengan temannya itu."
"Bahkan anak saya juga mengetahuinya sendiri," kata N kepada TribunJatim.com.
Baca: Dugaan Selingkuh Terbongkar di WhatsApp, Kepala Dusun Tewas Ditusuk Kakak Ipar
Baca: Zumi Zola: Batal Nikahi Ayu Dewi dan Dituding Selingkuh, Kini Digugat Cerai saat Terseret Korupsi
Akibatnya, ISU yang telah dinikahi N selama 22 tahun, dilaporkan ke Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD), Inspektorat Kabupaten Pasuruan, dan Polres Pasuruan.
Sayangnya, hingga kini, belum ada perkembangan terbaru soal dugaan perselingkuan sang istri dari Polres Pasuruan.
"Sudah saya laporkan, tapi belum ada sanksi tegas dari instansi terkait," kata N.
Ia mengatakan, hubungan gelap dan terlarang istrinya ini diketahui sendiri oleh anaknya melalui percakapan WA.
Ayah tiga anak ini berharap, BKPPD, Inspektorat Kabupaten Pasuruan, serta Polres Pasuruan serius menanganani kasus ini.
"Jika nanti istrinya dikeluarkan sebagai ASN dipecat dengan tidak hormat, karena sanksi disiplin berat tidak masalah."
"Saya tetap menerima istri saya apa adanya, karena dia ibunya anak-anak," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala BKPPD Kabupaten Pasuruan Henis Widiyanto menegaskan, pihaknya sudah menindaklanjuti aduan yang dilaporkan suaminya ini.
"Sudah kita proses dan laporkan ke Inspektorat," ujarnya.