Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Belajar dari Viral Ibu Buang Alat Rajut Putranya, Sebut Mainan Perempuan, Psikolog: Itu Kurang Tepat

Psikolog anak menyoroti aksi seorang Ibu membuang alat rajut putranya, beranggapan itu mainan anak perempuan dan lebih senang sang anak bermain bola.

Penulis: Inza Maliana
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Belajar dari Viral Ibu Buang Alat Rajut Putranya, Sebut Mainan Perempuan, Psikolog: Itu Kurang Tepat
Twitter.com/@trianovandaptr
Seorang anak berusia 11 tahun dimarahi ibundanya karena bermain merajut. 

TRIBUNNEWS.COM - Psikolog anak, Kurniasih Dwi Purwanti memberikan pendapat tentang ibu yang membuang alat rajut putranya.

Sang ibu berpandangan, merajut adalah permainan anak perempuan.

Ibu tersebut lebih senang putranya bermain bola atau layangan seperti anak laki-laki pada umumnya.

Menurut Uni, sapaannya, tindakan yang dilakukan oleh ibu tersebut kurang tepat.

Psikolog Kurniasih Dwi Purwanti, M.Psi
Psikolog Kurniasih Dwi Purwanti, M.Psi (Tribunnews.com/Istimewa)

Baca: Viral Ibu Marahi Putranya karena Lebih Senang Merajut, Psikolog Ungkap Cara Menegur Anak yang Baik

Pasalnya, belum tentu seorang anak menjadi tidak 'lelaki' hanya karena senang merajut.

"Normal tidaknya seorang anak menurut saya terlalu terburu-buru mendiagnosa hanya dari jenis permainannya saja."

"Kembali lagi, perlu dikaji latar belakang perilaku tersebut hingga menjadi tahu apakah normal atau tidak," ujar Uni kepada Tribunnews, Rabu (1/7/2020).

Berita Rekomendasi

Tindakan ibu bisa timbulkan trauma verbal

Melihat reaksi anak yang menjadi sedih, Uni menduga perlakuan sang ibu tidak hanya dilakukan sekali.

Menurut psikolog RSUD dr R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga ini, bila hal tersebut sering dilakukan sang ibu, maka bisa menimbulkan trauma.

"Paling tidak jika hal tersebut sering dilakukan oleh sang ibu, anak akan belajar dari hal-hal tersebut."

"Jika dia tidak mendapatkan penjelasan dengan baik, tepat dan benar, anak bisa jadi trauma."

"Paling minim adalah trauma kekerasan verbal oleh ibunya," ungkap Uni yang juga berpraktik di RS Ananda Purwokerto.

Jika orang tua memukul anak, mereka akan membuat anak-anak tersebut nantinya menjadi orang yang kasar terhadap pasangan mereka di masa depan.
Jika orang tua memukul anak, mereka akan membuat anak-anak tersebut nantinya menjadi orang yang kasar terhadap pasangan mereka di masa depan. (GRID.ID/ISTOCK)

Baca: Atasi Kebosanan Saat di Rumah Aja Selama Pandemi dengan Merajut, Simak Cara Mudahnya

Uni juga menuturkan, bakat dan minat anak sejak dini sebenernya sudah bisa dilihat oleh orang tua.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas