Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Pengungsi Rohingya Berbulan-bulan di Lautan, Makan Beras dan Menunggu Hujan Untuk Minum

Kapal mereka ditemukan nelayan dengan jarak lebih kurang empat mil dari pesisir pantai dalam kondisi rusak.

Editor: Sanusi
zoom-in Cerita Pengungsi Rohingya Berbulan-bulan di Lautan, Makan Beras dan Menunggu Hujan Untuk Minum
Serambitv.com
Warga akhirnya sepakat menurunkan imigran Rohingya dari kapal yang ada di perairan tepi Pantai Lancok, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara, Kamis (25/6/2020) sekitar pukul 16.00 WIB. 

"Jadi saya ulangi bahwa dari informasi dari UNHCR di antara 99, hanya 42 memegang kartu UNHCR," kata Retno.

Untuk itu pada tanggal 5 Juli 2020, pihak UNHCR akan memulai proses pendaftaran untuk 99 pengungsi Rohingya tersebut untuk membantu memastikan perlindungan mereka di bawah UNHCR.

Berdasarkan kunjungan tim, Menlu mengabarkan rencana untuk memindahkan para pengungsi dari kantor imigrasi ke balai latihan kerja Lhokseumawe akan ditunda.

Hal tersebut dikarenakan belum memungkinkan sejumlah persiapan yang lebih baik di tempat penampungan baru.

Retno juga mengatakan, 2 orang Rohingya saat ini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Lhokseumawe. Mereka dalam kondisi yang stabil dan telah diuji non reaktif untuk covid-19.

"Namun, pemeriksaan kesehatan lebih lanjut akan dilakukan juga untuk mereka berdua sekarang di rumah sakit," ujar Menlu Retno.

Menteri Retno juga mengangkat masalah pengungsi Rohingya ini dalam Pertemuan Khusus Para Menlu se-ASEAN - Australia secara virtual, Selasa (30/6/2020).

Baca: Pengungsi Rohingya akan Direlokasi ke BLK di Lhokseumawe

BERITA TERKAIT

Dalam forum tersebut Menlu Retno mengungkapkan Indonesia memutuskan untuk sementara menerima para pengungsi yang datang atas dasar kemanusiaan.

Selain faktor kemanusiaan, Indonesia juga akan mendalami lebih jauh kemungkinan para pengungsi adalah korban penyelundupan dan perdagangan manusia.

Menlu menyampaikan agar negara di kawasan terus meningkatkan kerja sama melawan kejahatan lintas negara, termasuk perdagangan orang dan penyelundupan manusia.

Tanpa kerja sama dengan negara lain, menurutnya akan sulit untuk memerangi kejahatan lintas negara ini.

"Dalam konteks ini kerja sama antara ASEAN dan Australia sangat penting dalam penanggulangan kejahatan lintas negara yang terorganisir," ujar Retno.

Menlu juga kembali menekankan dalam statement di pertemuan tersebut, Indonesia akan terus melakukan upaya untuk mengembalikan para pengungsi ke tempat asalnya yaitu di Rakhine State, Myanmar.

Indonesia juga mendorong agar Myanmar segera menciptakan situasi yang kondusif di Rakhine State.

"Saya menekankan bahwa situasi kondusif di Rakhine state harus segera diciptakan. Apabila tidak maka penderitaan orang-orang Rohingya akan terus berlanjut," ujarnya.

Penulis: Saiful Bahri

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Kisah Rohingya Mengarungi Lautan, Bisa Minum Hanya Saat Hujan Turun

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas