Kades Jungsemi Minta Polisi Uangkap Teror Pesanan Fiktif yang Berlangsung Selama 2 Tahun Ini
Bukan hanya pisang satu pikap, ada beberapa barang lain semisal batu bata, lemari, perabot rumah hingga kelapa
Editor: Eko Sutriyanto
Namun, oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut tetap mengejar korban tersebut.
"Di Batam pernah diteror, sampai di Jawa Timur juga. Kasihan sampai stres dia dan orangtuanya," tuturnya.
Tak hanya prank pesanan, sebagian warga Jungsemi juga mendapatkan teror dalam bentuk berbeda.
Termasuk foto istri Dasuki yang dipajang di grup biro jodoh di media sosial.
Bahkan ada perangkat desa hingga guru yang difitnah mencuri, menculik, dan ujaran kebencian kepada pemerintah.
Baca: Fakta Unik Mongee, Pisang Langka dari Jepang yang Punya Rasa Istimewa dan Kulitnya Bisa Dimakan
Dasuki berharap aparat penegak hukum mengambil sikap tegas dan mengusut tuntas oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut.
Supaya membuat rasa aman warga Jungsemi dalam beraktivitas sehari-hari.
"Kami sudah laporkan ke Polres Kendal. Saya harap petugas bisa mengusut tuntas kejadian ini karena korbannya sudah banyak," tuturnya.
Pisang Kepok
Sebelumnya, Hartoyo Susilo (35) warga Wonosobo sedih tertipu orderan pisang yang mengatasnamakan warga Jungsemi di Kendal.
Sebanyak 150 tandan pisang kepok dan pisang ambon yang dibawanya dari Kecamatan Leksono menggunakan pikap tak bisa diturunkan di lokasi.
Hartoyo menceritakan awal mula musibah yang membuatnya kecewa itu terjadi pada Jumat (17/7/2020).
Dia sempat bingung harus menjual pisang itu ke mana lantaran warga di alamat tersebut mengaku tidak pernah order dagangannya.
"Awalnya sekitar 5 hari lalu ada yang order pisang melalui Whatsapp.