Kunker ke BBPLK Serang, Menakertrans Sebut Aturan WFH Berdampak pada Pengurangan Gaji Hingga PHK
Pada bulan Februari 2020 sebanyak 137,91 juta orang dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebanyak 6,88 juta orang atau sekitar 4,99 persen.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SERANG - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Ida Fauziah membuka acara Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Gelombang II dan Penyerahan Hasil Pelatihan Penanganan Dampak Covid-19 di BBPLK Serang saat kunjungan kerja ke Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Serang, Banten, Selasa (21/7/2020).
Ida Fauziah didampingi oleh jajaran Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Wali Kota Serang, Syafruddin; Dinas Ketenagakerjaan Kota Serang, Akhmad Benbela; Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Serang, Setiawan.
Ida juga menerangkan kondisi angkatan kerja seperti yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Pada bulan Februari 2020 sebanyak 137,91 juta orang dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebanyak 6,88 juta orang atau sekitar 4,99 persen.
Jumlah ini menurutnya akan semakin membengkak lantaran keadaan global yang dihempas oleh Covid-19.
Baca: Menaker Resmikan Pembekalan Kewirausahaan Inkubasi Bisnis di BBPPK dan PKK Lembang
Ida juga menyoroti dengan adanya aturan bekerja dari rumah (work from home) ini membuat para pekerja dan karyawan pabrik terpaksa dirumahkan, dikurangi gajinya, dan beberapa perusahaan melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), padahal masih produktif untuk bekerja.
"Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan dan perekonomian, tetapi juga pada tenaga kerja. Data yang dikumpulkan oleh Pusat Data dan Informasi Kementerian Ketenagakerjaan mencatat, pada Mei 2020 setidaknya sekitar 3,05 juta tenaga kerja terdampak Covid-19," ujar Ida Fauziah saat ditemui di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja, Serang, Banten.
Ida menegaskan bahwa pelatihan BBPLK tidak hanya dilakukan di Serang saja, melainkan di setiap BLK yang ada.
"Pelatihan kompetensi tahap II dilakukan di Serang, pembukaannya di Serang tapi sesungguhnya pelatihannya dilakukan di seluruh BLK OPTB dan BLK OPDB," kata Ida.
Menurut Ida, sebelumnya pihaknya telah melakukan pelatihan tahap I yang hasilnya telah dilaporkan dalam pertemuan.
Pelatihan pertama yang dilakukan oleh BLK yaitu pelatihan tanggap covid-19, masker, hand sanitizer, APD, Fosil, dan peti jenazah yang dilaksanakan pada saat PSBB dan pelatihan dilakukan secara terbatas.
Baca: Ida Fauziah Raih Gelar Doktor, Gus Jazil: Contoh Sukses Perempuan Indonesia dari Kalangan Santri
"Sekarang kami membuka pelatihan tahap kedua ini sebagaimana jurusan yang ada di masing-masing BLK," ujarnya.
Menurut Ida, nantinya seluruh hasil pelatihan yang telah dilakukan akan diserahkan ke setiap pesantren, pemerintah daerah, gugus tugas, P3MI hingga serikat pekerja.
"Kami sudah memproduksi masker itu 1,5 juta, kemudian westafel, APD, hand sanitizer semuanya kami serahkan kepada masyarakat," ujar Ida. (Martin Ronaldo Pakpahan)