Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aktivis di Kaltim Dijemput Petugas Tanpa APD Lengkap dan Bukti Tes Swab, Diminta Isolasi di RS

Ketiga aktivis ini menduga ada kepentingan lain menggunakan isu Covid-19 untuk membungkam perjuangan demokrasi dan HAM

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Aktivis di Kaltim Dijemput Petugas Tanpa APD Lengkap dan Bukti Tes Swab, Diminta Isolasi di RS
Kompas.com/Istimewa
Suasana penjemputan paksa tiga aktivis di Kaltim di Kantor Walhi Kaltim Jalan Harva, Samarinda, Kaltim, Jumat (31/7/2020) 

Sedangkan orang lain yang ikut di-swab tenggorokannya, dinyatakan negatif.

Padahal setiap harinya ada anggota Walhi dan Pokja 30 Kaltim yang juga sama-sama berinteraksi dan kontak erat dengan ketiga orang yang disebut positif tersebut.

“Kami tanya, mana hasil tes swab kami. Mereka tidak tunjukan, tapi malah memaksa kami harus ke rumah sakit dengan marah-marah,” jelas Tiko.

Sore itu, kata Tiko, berkumpul sebagian warga yang di depan kantornya.

Dia tak tahu persis warga tersebut merupakan warga sekitar atau bukan.

Khawatir Muncul Gejolak Ketiganya kemudian mengikuti keinginan para petugas tersebut ke RSUD IA Moeis dengan syarat setelah sampai di sana diberi hasil tes swab.

“Begitu sampai di RSUD IA Moeis mereka tetap tidak menunjukkan hasil tes itu. Bahkan, satu persatu dari mereka justru menghilang usai kami di-drop. Kami justru ditelantarkan di depan RSUD,” terang Tiko.

Berita Rekomendasi

Hingga malam hari ketiga aktivis ini kemudian dijemput oleh rekan mereka dan kini sedang berada di salah satu safe house (rumah aman) di Samarinda.

Fathul menambahkan, sejak awal dilakukan tes swab dan penjemputan ada banyak keanehan.

Para petugas juga tak menggunakan alat pelindung diri lengkap, terkesan tidak sesuai standar.

Karena sebagian dari mereka hanya menggunakan masker dan pelindung muka (face shield).

Bahkan, permintaan menunjukkan identitas pun tak dilakukan.

“Beberapa dari mereka saya pegang juga enggak ada masalah, kan katanya saya positif Covid-19,” tutur Fathul.

“Jadi memang banyak keanehan. Mereka semprot Kantor Walhi tapi sambil marah-marah. Kami dibentak-bentak. Dia bilang jangan sembunyikan orang. Kami binggung siapa yang kami sembunyikan,” sambung dia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas