Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sudah 2 Minggu Pelajar SMP Negeri 2 Jatibarang Lakukan Proses Belajar Mengajar Tatap Muka

Banyak orangtua yang mengeluh sekolah secara daring menghabiskan banyak biaya.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Sudah 2 Minggu Pelajar SMP Negeri 2 Jatibarang Lakukan Proses Belajar Mengajar Tatap Muka
Tribunnews/Jeprima
Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) melakukan kegiatan belajar mengajar bersama sistem online di ruang aula Kelurahan Jatirahayu, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/8/2020). Di tengah pandemi Covid-19, proses belajar mengajar dilakukan tanpa tatap muka, pembelajaran daring pun diberlakukan. Namun keterbatasan sarana perangkat, fasilitas, dan ekonomi menjadi salah satu kendala yang harus di hadapi oleh masyarakat setempat. Demi memudahkan siswa/pelajar di Kota Bekasi, Pemerintah Kota Bekasi tepatnya di Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, memfasilitasi warganya dalam belajar online dengan menyediakan WiFi gratis di ruang aula Kelurahan Jatirahayu. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, BREBES - Sejak tiga pekan terakhir, SMP Negeri 2 Jatibarang, Kabupaten Brebes telah menggelar sekolah tatap muka atas permintaan wali murid.

Kegiatan itu tanpa izin dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Brebes.

Sehingga seluruh siswa diminta tidak mengenakan pakaian seragam.

Hal tersebut diungkapkan Kepala SMP Neger 2 Jatibarang Mohammad Idi Fitriyadi.

"Ini permintaan orangtua siswa. Banyak yang datang ke sama minta (anaknya) belajar offline," kata Idi saat diwawancarai Kompas TV, Kamis (6/7/2020).

Ia mengatakan banyak orangtua yang mengeluh sekolah secara daring menghabiskan banyak biaya.

Selain itu anak juga kebingungan dengan pembelajaran jarak jauh.

Suasana belajar di SMP Negeri 02 Jatibarang, Brebes, Jawa Tengah, Kamis (6/8/2020).
Suasana belajar di SMP Negeri 02 Jatibarang, Brebes, Jawa Tengah, Kamis (6/8/2020). ()
Berita Rekomendasi

Saat memutuskan untuk sekolah tatap muka, Idi memberikan beberapa syarat antara lain orangtua membuat surat pernyataan setuju dengan kegiatan belajar di sekolah.

Selain itu orangtua harus mengantarkan anak ke sekolah dan suhu anak harus diukur.

Jika suhu tubuhnya di atas 37 derajat maka sang anak disuruh pulang.

"Kalau di atas 37 (derajat celsius) disuruh pulang," kata Idi.

Walaupun menggelar sekolah tatap muka, Idi memastikan jika sekolah mereka menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Sementara itu Riizqi Amaliah salah satu wali murid mengatakan jika orangtua siswa mendukung pembelajaran tatap muka. Ia menilai sistem pembelajaran daring cukup sulit.

Terkadang siswa juga terkendala sinyal dan jaringan internet.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas