Kisah Inspiratif Pak Min, Pejuang Kemerdekaan yang Kini Berjualan Mainan: Aku Masih Mampu Bekerja
Pak Min, kakek berusia 87 tahun, seorang pejuang kemerdekaan yang kini berjualan mainan di pinggir jalan viral di media sosial.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Kepada Thoric, Pak Min menjelaskan alasannya tetap berjualan di usia tuanya.
Pak Min berprinsip, ia tak mau meminta selama masih mampu untuk bekerja.
Ia juga tak ingin menyusahkan dan merepotkan orang lain termasuk anaknya sendiri.
"Ya ini salah satunya hiburanku, aku bertemu banyak orang baru adalah hiburanku'."
"Badanku masih sehat dan masih kuat aku nggak bakal minta-minta aku tetep pengen gimana caranya usaha sendiri, selama aku masih mampu ya aku pilih bekerja'," kata Thoric menirukan ucapan Pak Min melalui sambungan telepon saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (10/8/2020).
"Prinsip hidupnya Pak Min itu, 'jangan meminta-minta tapi gimana caranya kamu malah harus bisa memberi dan mengumpulkan bekal untuk hidupmu di hari tua nanti'," tambahnya.
Meski Pak Min pernah ikut berjuang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, namun ia tak mendapatkan penghargaan atau santunan dari pemerintah.
Sosok Pak Min
Thoric menceritakan, Pak Min lahir 1933, ayahnya meninggal karena tertembak pasukan Belanda saat berperang.
Akhirnya, saat Pak Min masih muda, ia ikut berperang mewalan penjajah dalam Agresi Militar Belanda II di Donohudan, Boyolali.
"Karena waktu itu beliau masih berusia sekitar 16-17 tahun sama komandan-komandannya itu dibilangin gini 'kamu itu masih kecil, kamu itu pantasnya malah jadi mata-mata, kamu nggak bakal ketangkap sama orang Belanda'," kata Thoric.
Dari situ, Pak Min ditugaskan sebagai mata-mata Indonesia untuk mengawasi gerak-gerik Belanda.
Menurut penuturan Pak Min kepada Thoric, dahulu saat menjajah Indonesia, Belanda juga punya antek-antek yang merupakan orang Indonesia.
Antek-antek tersebut mudah dikenali karena selalu membawa kaca di genggaman tangannya.