Pasangan di Depok Menikah Pakai Maskawin Bendera Merah Putih, Tanda Ingin Merdeka dari Corona
asangan mempelai M Arif Al Fajar (29) dan Tsaniyah Faidah (25) menyertakan maskawin bendera merah putih sebagai sarat akan nilai filosofisnya.
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Pasangan pengantin ini menggunakan bendera merah putih sebagai maskawin.
Bendera tersebut menjadi lambang kemerdekaan dari Covid-19.
Keduanya ternyata terpaksa harus menunda pernikaan yang awalnya digelar April lalu.
Pasangan mempelai M Arif Al Fajar (29) dan Tsaniyah Faidah (25) menyertakan maskawin bendera merah putih sebagai sarat akan nilai filosofisnya.
Pernikahan unik itu berlangsung khidmat ketika kedua mempelai ini membentangkan sang merah putih di hadapan tamu undangan.
Arif mengaku bahwa maskawin atau mahar Sang Dwiwarna ini diberikan untuk mengenang pernikahannya di bulan yang penuh dengan nilai sejarah perjuangan.
Sebab, acara pernikahan pada Sabtu, 8 Agustus 2020 lalu itu sangat berbeda dan bukanlah hal yang mudah lantaran harus melalui banyak rintangan.
Apalagi pernikahan ini mulanya diniatkan pada April.
Namun, saat itu zona merah di wilayah Bogor dan Depok masih banyak sehingga terpaksa diundur.
Baca: Menikah Saat Pandemi Covid-19, Pasangan di Bekasi Ini Gelar Resepsi dengan Konsep Drive Thru
Baca: Cerita Sukartayasa Nikahi 2 Kekasihnya, Pacaran Diam-diam, Sempat Dipertemukan Sebelum Menikah
Ia dan istrinya, Tsaniyah berhasil melewati itu setelah pemerintah mengizinkan penyelenggaraan pernikahan dengan protokol kesehatan.
Tentunya, kata dia, menikah adalah fase di tengah ketidakpastian pandemi Covid-19, yang bertepatan dengan bulan kemerdekaan Indonesia.
"Jadi maskawin ini memang sebagai tanda bahwa kami ingin merdeka dari Covid-19 dan ingin mengenang perjuangan yang akhirnya bisa melepas masa lajang di tengah kondisi yang serba kalut," kata Arif ketika dihubungi Kompas.com, Senin (10/8/2020).
Dia menyebut bahwa bendera merah putih itu diberikan hanya sebagai pelengkap saja, karena selain itu ia juga memberikan maskawin berupa emas dan seperangkat alat shalat.
Arifal, sapaan akrabnya, ini mengaku membeli bendera dari penjual musiman yang ada di pinggir jalan, sekaligus untuk membantu memakmurkan pedagang yang sedang kesusahan karena pandemi.