3 Bersaudara di Indramayu Alami Depresi, Penyebabnya Sama Gara-gara Bercerai Dengan Pasangannya
C (40) warga Desa Temiyang, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat terpaksa dipasung karena kerap mengamuk.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU - C (40) warga Desa Temiyang, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat terpaksa dipasung karena kerap mengamuk.
C menderita gangguan jiwa akibat depresi setelah bercerai dengan istrinya 2 tahun lalu.
"Tapi waktu dipasung kemarin dia bisa ngelepasin sendiri, dipasungnya cuma bagian kaki saja karena suka mengamuk," ujar saudara C, Rohati, kepada Tribuncirebon.com di kediamannya, Rabu (26/8/2020).
Rohati menceritakan, C kerap kali mengamuk jika sudah merasa kesepian.
Ia menduga saat kesepian itu, C teringat masa lalunya saat ditinggal sang istri.
Baca: Perceraian Marak Saat Pandemi Covid-19, Ini Cerita Nurhalimah Wanita Muda yang Gugat Cerai Suaminya
Pantauan Tribuncirebon.com, saat ditemui C tidak sedang kumat karena ditemani keluarga lainnya.
Ia ketika itu terlihat sedang menyirami tumpukan kayu bakar yang tergeletak di pelantaran rumah.
"Mau nyiram dulu," ujar C.
C diketahui tinggal sendirian di sebuah rumah bersama saudara lainnya T (60) yang sama mengalami depresi akibat perceraian ditinggal sang istri pada 10 tahun lalu.
Rumah di samping rumah mereka juga dihuni saudara lainnya yang sama mengalami depresi.
Orang Dengan Gangguan Jiwa ODJG itu berinisial S (38), ia depresi karena ditinggal suami pada 5 tahun lalu.
Baca: Mau Gugat Cerai di Indramayu Sampai Antre di Parkiran
"Tapi S sekarang tinggal di rumah saya karena takut mau ditusuk sama C, yang anak pertama (T) juga enggak tahu kemana kabur keluar dia juga mau ditusuk," ujarnya.
S bahkan sempat mengalami kecelakaan saat kabur karena hendak ditusuk tersebut.