Tim Medis Terpapar Covid-19, Poliklinik-IGD RSUD Embung Fatimah dan 4 Puskesmas di Batam Tutup
Didi juga membenarkan empat Puskesmas di Batam terpaksa ditutup akibat munculnya kasus-kasus Covid-19 yang menyerang petugas di Puskesmas itu.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Pandemi Covid-19 di Batam semakin mencemaskan karena tim medis yang menjadi garda terdepan perlawanan virus itu banyak yang terpapar.
Akibatnya Poliklinik dan IGD RSUD Embung Fatimah ditutup untuk 14 hari ke depan.
Tak hanya RSUD, empat Puskesmas di Kota Batam juga berhenti melayani masyarakat.
Penutupan Poliklinik dan Instalasi Gawat Darurat (IGD) ini diumumkan langsung oleh Direktur RSUD EF drg Ani Dewiyana.
Menurut Ani, kebijakan itu dilakukan untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus Corona.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, dr Didi Kusmarjadi mengatakan, penutupan dua layanan mulai Jumat kemarin sampai empat belas hari ke depan.
"Ini untuk memutuskan mata rantai Covid-19. Harapan kita, pandemi segera berakhir," kata Didi, Sabtu (29/8/2020).
Didi juga membenarkan empat Puskesmas di Batam terpaksa ditutup akibat munculnya kasus-kasus Covid-19 yang menyerang petugas di Puskesmas itu.
Didi menjelaskan ada sejumlah tenaga kesehatan, staf administrasi dan supir ambulans yang terpapar.
Pada Kamis lalu, tercatat delapan orang Nakes yang positif Covid-19.
Terdiri dari dua dokter gigi, lima perawat, seorang asisten apoteker, dua orang supir ambulans dan sejumlah tenaga administrasi Puskesmas serta dua orang bidan di RS Graha Hermine.
Didi menyebutkan, mayoritas staf kesehatan di Puskesmas Tiban.
Namun ada juga staf Puskesmas lain yang terpsapar, yakni Puskesmas Sambau, Nongsa dan Puskesmas Seipanas.
Baca: Upaya Ambil Paksa Jenazah Covid-19 Terjadi Lagi di Batam, Kali Ini di RSUD Embung Fatimah.
Baca: Tenaga Medis Positif Covid-19, Layanan IGD dan Poliklinik RSUD Embung Fatimah Batam Ditutup
Puskesmas yang ditutup selama 14 hari ke depan adalah Puskesmas Tiban Baru, Puskesmas Mentarau Tiban, Puskesmas Seilangkai (Sagulung) dan Puskesmas Nongsa.
Terpisah seorang tokoh masyarakat Sagulung, Parlauan Siregar mengaku prihatin dengan penutupan Poliklinik dan IGD RSUD EF tersebut.
Ia meminta pemerintah untuk mencarikan solusi bagi masyarakat yang ingin berobat.
"Jadi yang sakit biasa harus kemana berobat, jadi ini harus dipikirkan oleh pemerintah Kota Batam," kata Parlauan yang dijuluki Presiden Nato itu.
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Covid-19 Serang Tim Medis, Poliklinik RSUD dan 4 Puskesmas di Batam Tutup,