Serpihan Tabung Gas yang Meledak di Deliserdang Terlempar Ratusan Meter dan Timpa KIlang Padi
Terdapat dua lubang di dinding rumah milik Ashari yang hanya sekitar 10 meter dari bengkel
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Peristiwa ledakan terjadi di bengkel las di Kilometer 29, Jalan T Amir Hamzah, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (27/8/2020).
Hingga Kamis petang, keramaian masih terjadi di lokasi ledakan.
Petugas dari Laboratorium Forensik Polri Medan dan Polres Kota Binjai masih berada di lokasi untuk menyelidiki penyebab ledakan.
Berdasarkan informasi terakhir, ledakan itu menewaskan 3 orang.
Saat ini, 1 orang masih dalam kondisi kritis dan 9 orang lainnya mengalami luka berat.
Sejauh ini, ledakan diduga akibat tabung gas di bengkel yang meledak.
Baca: Pembunuhan Siswa SMP yang Mayatnya Dimasukkan dalam Karung di Deliserdang Terungkap
Meski demikian, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Binjai AKP Yayang Rizky Pratama mengatakan, penyebab pasti ledakan tersebut masih dalam penyelidikan.
Ledakan dari bengkel las yang berada di Jalan Lintas Medan – Aceh tersebut cukup keras.
Terdapat dua lubang di dinding rumah milik Ashari yang hanya sekitar 10 meter dari bengkel. Diduga, lubang tersebut akibat hantaman serpihan besi tabung gas.
Sementara itu, rumah Siti Hamidah yang bersebelahan dengan rumah Ashari, pintu di bagian depan rumahnya jebol akibat hantaman besi.
Begitu juga dengan kursi plastik yang ada di depan pintu, semua hancur berkeping-keping.
Menurut Siti, kaca jendela di rumahnya juga pecah berantakan.
Yayang Rizky Pratama mengatakan, satu tabung gas terlempar hingga ke pinggir jalan yang bila diukur jaraknya lebih dari 20 meter dari lokasi bengkel.
Baca: Razia Hotel Kelas Melati di Kota Medan, Terjaring Puluhan Pasangan Bukan Suami Istri
“Ada lagi, itu kepala tabung gas itu, terlempar hingga 300 meter dari bengkel ini. Serpihan itu mengenai kilang padi milik warga,” kata Yayang.
Serpihan itu kemudian diambil oleh petugas dan dibawa untuk diperiksa.
“Kita masih menutup TKP dengan garis polisi. Hasil penyelidikan awal, kita belum bisa menerangkan terlalu jauh, karena masih membutuhkan fakta dari olah TKP oleh tim Labfor Polri Cabang Medan," kata dia. (Kontributor Medan, Dewantoro)