Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Respons Pemprov Kaltim Terkait Penundaan Pembangunan Ibu Kota Baru

Pembangunan fisik pendukung ibu kota negara di kawasan penyangga saat ini sedang berjalan

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Respons Pemprov Kaltim Terkait Penundaan Pembangunan Ibu Kota Baru
YouTube metrotvnews
Desain ibu kota baru 

TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menerima keputusan pemerintah pusat terkait penundaan pembangunan ibu kota negara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

“Kita ikuti arahan pusat saja,” ungkap Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis (10/9/2020).

Respons senada juga disampaikan Pj Sekretaris Daerah Kalimantan Timur Muhammad Sabani.

Sabani mengatakan, persiapan untuk pembangunan ibu kota negara yang baru akan tetap berjalan.

“Persiapan tetap dilakukan. Seperti penyusunan tata ruang, master plan, backup (bangun) kawasan penyangga dan lainnya. Ya, kita ikuti saja pemerintah pusat,” kata Sabani saat dihubungi terpisah.

Sabani menuturkan pembangunan fisik pendukung ibu kota negara di kawasan penyangga saat ini sedang berjalan.

Seperti rencana pembangunan Bendung Gerak di Sungai Telake di Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser.

Berita Rekomendasi

Proyek senilai Rp 1,7 triliun itu tak lama lagi akan dilelang.

Baca: Kembalikan PSBB Ekstrem, Anies Nyatakan Kondisi Wabah Ibu Kota Lebih Darurat dari Wabah Sebelumnya

Lokasi proyek tersebut merupakan perbatasan antara Kabupaten Paser dan Kabupaten PPU, lokasi ibu kota negara.

Pembangunan Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Kota Balikpapan dan Kabupaten PPU pun kini sedang berproses dan hampir rampung.

“Karena itu Pemprov Kaltim siap mendukung dan memastikan semua kegiatan yang bersumber dari APBN itu berjalan dengan baik tanpa gangguan,” terang dia.

Selain itu, Bandara APT Pranoto di Samarinda pun akan ditingkatkan kapasitasnya oleh pemerintah pusat untuk kelancaran mobilitas pendukung ibu kota negara.


“Untuk itu sikap Pemprov Kaltim dalam hal ini akan mendukungan semua kegiatan tersebut. Misalnya kalau ada kegiatan pendukung lainnya yang butuh lokasi, maka kami siapkan lokasi. Prinsipnya selama kewenangan Pemprov Kaltim kami akan dijalankan,” terang dia.

Informasi penundaan ibu kota negara tersebut disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR, Selasa (8/9/2020).

Baca: BREAKING NEWS Pembangunan Ibu Kota Baru di Kaltim Akhirnya Ditunda

Suharso mengatakan eksekusi pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur sementara masih ditunda.

"Mengenai ibu kota negara, terutama untuk komunikasi rumusan pada tim koordinasi persiapan rencana pemindahan ibu kota negara, meskipun sampai hari ini ibu kota negara itu programnya masih di-hold," kata Suharso di Jakarta.

Meski demikian, lanjut dia tim komunikasi dan koordinasi strategis pemindahan ibu kota tetap mendapatkan alokasi anggaran pada 2021.

Hal tersebut karena pemerintah tetap melanjutkan rencana yang telah disiapkan sebelumnya.

Selain itu, pembangunan infrastruktur dasar di kota penyangga, seperti Samarinda dan Balikpapan bakal dilakukan.

"Kita tetap dalam rangka persiapan dan kita melanjutkan masterplan, detailed-plan, dan juga pembangunan infrastruktur dasar di kota-kota penyangga seperti Samarinda dan Balikpapan," tuturnya.

Untuk tahun anggaran 2021, Bappenas mengusulkan pagu anggaran sebesar Rp 1,7 triliun.

Dari total tersebut, sebanyak 55,4 persen atau sekitar Rp 850 miliar diperuntukkan program perencanaan pembangunan nasional. (Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pembangunan Ibu Kota Baru Ditunda, Ini Respons Pemprov Kaltim "

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas