FAKTA Paguyuban Tunggal Rahayu di Garut: Klaim Punya 13.000 Pengikut hingga Ubah Bismillah
Fakta baru Paguyuban Tunggal Rahayu yang berpusat di Kabupaten Garut, Jawa Barat mulai terungkap.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah fakta baru Paguyuban Tunggal Rahayu yang berpusat di Kabupaten Garut, Jawa Barat mulai terungkap.
Paguyuban yang telah mengubah lambang negara dan mencetak uang sendiri ini mengklaim memiliki anggota hingga 13.000 orang.
Selain itu, berdasarkan keterangan dari mantan pengikutnya, ada banyak kejanggalan pada paguyuban tersebut.
Satu di antara yang menyimpang adalah mengubah ayat dalam Alquran.
Berikut Tribunnews.com telah merangkum dari berbagai sumber fakta-fakta tentang Paguyuban Tunggal Rahayu:
Klaim punya 13.000 anggota
Pemimpin Paguyuban Tunggal Rahayu, Cakraningrat alias Sutarman mengklaim jumlah anggota paguyuban itu mencapai 13.000 orang.
Paguyuban yang didirikan Sutarman sejak tahun 2018 itu juga diklaim telah tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
"Ada 13.000 ribu anggota di 34 provinsi, saya pokok utama sebagai pimpinan pusat ampera," kata Sutarman di Mapolres Garut, Kamis (10/9/2020) sebagaimana dilansir TribunJabar.id.
Baca: Heboh Paguyuban di Garut Cetak Uang Kertas dan Ubah Lambang Negara, Berikut Pengakuan Pimpinannya
Baca: Ormas Paguyuban Tunggal Rahayu yang Ganti Lambang Negara Sebut Punya 13.000 Pengikut di 34 Provinsi
Ia menyebut paguyuban itu sebagai sebuah perkumpulan dengan tujuan untuk menyatukan silsilah keluarga anak bangsa.
Sutarman juga menyebut dirinya sebagai konsorsium induk.
Tak hanya itu, dia menjelaskan lebih lanjut soal istilah ampera yang ada di paguyubannya.
"Ampera itu perintisan, jadi sebelum NKRI itu adalah ampera. Maksudnya itu perintisan atau asal-usul," jelasnya.
Ubah Bismillah