Mengenal Lebih Dekat Cijaku Champions League di Banten, Liga Tarkam Rasa Benua Eropa
ijaku Champions League (CCL), tarkam ala Liga Champions UEFA merupakan liga yang diselenggarakan Banten belakangan ini menjadi bahan perbincangan
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Garudea Prabawati
"Alhasil dengan segala kekurangan kami muat dalam istilah Cijaku Champions League ala cah deso," ucapnya.
Muflih menyebut ada sejumlah aspek yang diadopsi CLL dari kompetisi bergengsi di Benua Eropa itu.
Mulai dari soundtrack UCL, logo UCL, terowongan pemain, sistem grup, sistem pengundiannya, bahkan tidak ada transfer market pemain hingga ajang ini berakhir.
Muflih menekankan, CLL yang diikuti 20 klub di Cijaku memiliki tujuan khusus.
"Yakni mencari cikal bakal penggiat sepak bola yang berkelahiran di wilayah ini," tegasnya.
Penyelenggara CLL Terapkan Protokol Kesehatan yang Ketat
Selama penyelenggaraannya, panitia CLL telah mempersiapkan segala hal, baik dari komponen perencanaan hingga pelaksanaan.
"Serta memperhatikan penuh protokol Kesehatan. Dengan himbauan, Jangan nonton bola, tanpa menggunakan masker," beber Muflih.
Baca: Video Viral, Macan Tutul Tertangkap Kamera Masuk Restoran untuk Berburu Makanan
Untuk saat ini, CLL dihentikan sementara sesuai SK Gubernur Banten No 443/Kep.209-Huk/2020 Tentang Penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Provinsi Banten dalam rangka percepatan penangan Covid-19.
Muflih mewakili panitia mengucapkan rasa terimakasihnya kepada warganet yang telah merespon CLL dengan baik.
Termasuk video yang viral dan menjadi bahan perbincangan hingga hari ini.
"Wah itu diluar dugaan kami, nyatanya unggahan tersebut cukup menyulap perhatian warganet. Sebagai penyelenggara turut bersyukur."
"Mudah-mudahan ajang ini dapat menuai keberkahan yang banyak, Silaturahmi yang baik untuk kita bersama dan sepak bola Indonesia," harapnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.