Menang Kontes Foto dari Adobe, Begini Cerita Jujur Kevin Pramudya Akui Gunakan Lightroom Bajakan
Cerita Kevin Pramudya, pemenang kontes foto Adobe di Jepang yang mengaku menggunakan software lightroom bajakan.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Kisah keberuntungan Kevin Pramudya Utama yang dikontrak oleh perusahaan digital terbesar di dunia, Adobe, menjadi sorotan di sosial media.
Kevin, panggilan akrabnya, menceritakan dalam sebuah utas di Twitter bagaimana perjalanannya mendalami dunia fotografi hingga kini diakui.
Pria berusia 23 tahun ini mengaku mulai menyukai dunia fotografi sejak bangku SMK.
"Saya sudah suka (fotografi) waktu duduk di bangku SMK."
"Tapi waktu itu ngga terlalu serius, bukan kepikiran untuk yang profesional, editing pun masih sangat terbatas," tutur Kevin kepada Tribunnews dalam sambungan telepon, Sabtu (12/9/2020).
Setelah lulus dari sekolahnya, Kevin pun merantau ke negeri impiannya di Jepang untuk bekerja.
Baca: VIRAL Pria Ini Menang Kontes Foto hingga Dikontrak Rp 90 Juta dari Adobe, Akui Sempat Terima Cibiran
Meski bukan bekerja di dunia fotografi, Kevin mulai menekuninya dari hasil dari kerja keras di Jepang.
"Setelah saya ke Jepang dan terima gaji dari kerja disini, akhirnya diberi rejeki sama Tuhan bisa beli perlengkapan yang lebih mendukung seperti laptop dan kamera."
"Jadi saya coba lebih serius mendalami (fotografi), daripada uang kebuang sia-sia, jadi saya maksimalin apa yang saya punya dan saya coba tekuni."
"Bahkan saya belajarnya otodidak dari Youtube," ujar pria asli Semarang, Jawa Tengah ini.
Setelah tekun mempelajari fotografi, akhirnya Kevin mulai mendapat pengakuan hingga mengikuti kontes foto.
Rupanya, keikutsertaannya dalam kontes foto Lightroom yang diadakan oleh Adobe dan Japan National Tourism Organisation (JPNTO) berbuah manis.
Baca: Viral Kisah Inspiratif Anak Penjual Cireng Bisa Kuliah sampai S2, Akui Sempat Dicibir Tetangga
Dari enam foto yang ia sertakan, dua di antaranya dinyatakan sebagai pemenang.
"Sebenernya ada 6 tema yang dilombakan, saya menang di dua tema, tradisi dan outdoor," ungkapnya.
Kendati Kevin menyadari kontes tersebut tidak mendapat hadiah, namun ia merasa sangat senang lantaran menjadi pemenang dalam kontes bertaraf internasional ini.
Bahkan, ia sampai menangis terharu saat dinyatakan sebagai pemenang.
"Waktu pengumumannya tanggal 11 Maret 2020 itu saya masih kerja di pabrik pengelasan di Jepang."
"Waktu saya pulang kerja handphone saya ramai banyak yang ngetag saya di Instagram kalau saya menang."
"Saya sudah mau nangis tapi malu karena banyak teman, jadi saya ambil jalur lain pulangnya dan nangis di jalan karena terharu banget."
"(Perusahaan) sebesar Adobe milih foto saya itu speechless banget, cuma bisa nangis," terangnya.
Baca: Viral Sosok Ini Berbagi Makan dengan ODGJ, Ungkap Keinginan Merawat: Agar Merasa Hangatnya Keluarga
Beruntungnya lagi, setelah menang, Kevin dihubungi oleh pihak Adobe untuk menggarap proyek kerjasama dengan imbalan senilai 6.000 dollar US atau sekitar Rp 90 juta.
"Sembilan hari setelahnya saya dihubungi pihak Adobe (untuk diajak kerjasama)."
"Jadi konsep (kerjasamanya) kontrak, saya buat 15 tutorial dan discovery files," jelas Kevin.
Sebelum dikontrak oleh pihak Adobe, kala itu Kevin melakukan pertemuan online terlebih dahulu.
Dalam pertemuan itu, Kevin melakukan wawancara mengenai kesehariannya dan alasan menyukai fotografi.
Namun, diawal wawancara, Kevin diperingati untuk berbicara jujur dan tidak ada yang ditutup-tutupi.
Menariknya, karena harus bicara jujur, Kevin akhirnya mengaku menggunakan software Adobe bajakan saat memenangkan kontes tersebut.
Baca: VIRAL Putra Papua Jadi Wisudawan Terbaik, Ungkap Kala Orang Tua Tak Bisa Datang karena Kendala Biaya
"Iya saya memang waktu itu masih pakai bajakan, jujur saja untuk beli softwarenya mahal, karena saya belum mampu beli, saya pakai bajakan."
"Karena untuk ngerjain proyeknya harus butuh lightroom yang original, akhirnya saya cerita waktu interview saya jujur saja masih pakai yang bajakan," ujar Kevin.
Meski sempat takut lantaran memakai software bajakan, rupanya kejujuran Kevin dihargai oleh pihak Adobe.
Bahkan dirinya mendapat software Adobe Lightroom original secara gratis dengan penyimpanan 20 TB selama satu tahun.
"Sebenarnya mereka ngga terlalu kaget banget tapi mereka appreciate kejujuran saja."
"Mereka bilang kalau kamu mau jadi profesional, kamu harus menghargai gimana developer ngembangin software ini."
"Akhirnya untuk ngerjain proyek ini saya dikasih lightroom dengan penyimpanan sampai 20 TB gratis," ujar Kevin.
Sebelumnya diberitakan, hingga Senin (14/9/2020) utas milik Kevin di akun Twitter-nya menjadi viral di sosial media.
Cuitannya itu hampir diretweet sebanyak 18 ribu kali dan disukai lebih dari 64 ribu warganet di Twitter.
Kevin pun mengaku senang kala ceritanya ini bisa menginspirasi orang lain.
"Waktu mau cerita itu saya ngga kepikiran sampai viral, karena niatnya mau cerita sama mutual saya di Twitter."
"Kalau ternyata responnya positif saya senang banget bisa menginspirasi banyak orang, karena jadi banyak yang sharing mimpi-mimpi mereka juga."
"Saya bersyukur bisa menginspirasi, semoga rejeki seperti saya ini nular ke teman-teman yang lain," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Maliana)