"Hanya saya kemudian ikutin Instagramnya, saya melihat bahwa, oh ya dia jangan dilihat dari aksinya yang melambai, lemes, atau apa."

"Saya melihatnya, dia ini waktu kuliah di Unitomo, dia ini adalah karyawan mal, kemudian dia menyadari talenta yang dia miliki, akhirnya dia menjadi seperti itu. Sebetulnya ini ikhtiar dia untuk survive di kehidupan saat ini," tutur Amiq.

"Dia bermetamorfosis dari pegawai di mal menjadi entertainer itu menurut saya, saya patut apresiasi," sambungnya.

Lebih lanjut, Amiq menyebutkan, pihaknya telah menyampaikan pesan pada Jabro untuk dapat mengembangkan konten-kontennya menjadi konten yang lebih edukatif.

"Saya pesankan pada saat akan wisuda, dia saya bilang 'Bro, kamu sekarang udah sarjana, isi kontenmu dengan hal-hal yang lebih positif, lebih bisa memberikan edukasi kepada masyarakat,' itu saja pesan saya pada dia," tutur Amiq.

Baca: VIRAL Pria Ini Menang Kontes Foto hingga Dikontrak Rp 90 Juta dari Adobe, Akui Sempat Terima Cibiran

Sementara itu, Amiq menyampaikan, wisuda yang digelar Unitomo dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Ia menyebutkan, jumlah peserta wisuda pun sangat dibatasi.

"Iya (peserta wisuda dibatasi), kita lakukan physical distancing, yang semestinya kapasitas gedung 3.000 orang, kita pakai sekitar 500-600. Itu sudah plus orang tuanya," jelas Amiq.

"Jadi wisudawannya sekitar 300-an tiap sesi atau 250-an tiap sesi," tambahnya.

Menurut Amiq, Wisuda Unitomo digelar secara offline berdasarkan hasil votting dari para mahasiswa.

"Saya lihat wisudawan sudah jenuh dengan pola daring, kemudian saya coba bikin angket kecil-kecilan, mana yang memilih daring, mana yang offline, ternyata wisudawan banyak yang memilih untuk ikut wisuda offline," tuturnya.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)