Penyesalan Warganet Kecanduan Nonton Film Porno, Psikolog Ingatkan Beda Seks Edukasi dan Pornografi
Viral penyesalan seorang warganet yang kecanduan menonton film porno, Psikolog beberkan beda seks edukasi dan pornografi.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
Dalam utas tersebut, ia bercerita mulai tertarik untuk menonton film porno di usianya yang masih di bawah 18 tahun.
Karena menonton secara diam-diam dan tidak pernah ketahuan oleh orang tuanya, sosoknya menjadi senang hingga kecanduan saat menonton film porno.
Namun, ia memperingatkan bila tontonan tersebut rupanya mempengaruhi pola berpikirnya secara tidak sadar.
Ia mengaku mulai menonton video porno sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Karena terus merasa senang, akhirnya ketertarikannya pada tontonan tersebut terus berlanjut hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Jenis tontonan yang ia sukai pun semakin lama menjadi semakin berani dan tidak terkontrol.
Hingga akhirnya, ia menjadi sadar saat tontonan tersebut mempengaruhi cara berpikirnya.
Baca: Viral Curhat Korban Pelecehan yang Berani Melawan: Pelaku Pamer Alat Vital & Tanya Bab Reproduksi
Contohnya, tidak seperti orang lain bila melihat video kekerasan lalu menjadi takut, ia justru merasa baik-baik saja saat melihat tindakan kekerasan yang tidak manusiawi itu.
Oleh sebab itu, bila kecanduan menonton film porno tidak ia hentikan, ia takut bila tidak bisa membedakan hal yang benar dan salah.
"Lebih baik mulai kurangi atau jauhi aja sekalian konten2 begitu," ungkapnya.
Baca: Tanggapan Psikolog Soal Pria yang Curi Pakaian Dalam Wanita dan Pamerkan di Facebook
Hingga Sabtu (19/9/2020), utasnya itu menjadi viral dan mendapat beragam respons dari warganet lain.
Utasnya pun telah diretweet sebanyak 9.6 ribu kali dan disukai 39.2 ribu kali oleh warganet di Twitter.
Setelah curhatannya menjadi viral, akhirnya banyak warganet lain yang membenarkan bila kecanduan menonton film porno tidak baik.
Banyak pula yang memberikan saran agar melakukan kegiatan lain yang lebih positif.
(Tribunnews.com/Maliana)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.