Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengapa Udara di Wilayah Jateng dan DIY Terasa Lebih Panas? Simak Penjelasan BMKG

Pada bulan September ini posisi matahari berada di bumi belahan Utara dan bergerak ke bumi belahan Selatan melewati Khatulistiwa.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mengapa Udara di Wilayah Jateng dan DIY Terasa Lebih Panas? Simak Penjelasan BMKG
Tribunjogja.com/Bramsto Adhy
Ilustrasi cuaca panas di Yogyakarta. 

"Peningkatan suhu udara ini karena matahari mendekati dan akan berada di garis khatulistiwa. Sehingga suhu udara jauh lebih tinggi dari suhu biasanya," katanya saat dihubungi Tribunjogja.com, Minggu (20/9/2020).

Ia menambahkan, suhu maksimal di DIY biasanya hanya 30-32 derajat celcius.

Baca: Cuaca Panas Ekstrem, Desa di Rusia Diserbu Miliaran Nyamuk hingga Membentuk Badai Tornado

Adanya peningkatan suhu udara tersebut menurut dia tidak terlalu berdampak besar.

Dampak dari fenomena yang disebut Equinox ini, menurut Reni tidak berbahaya.

Namun demikian, lantaran suhu udara meningkat masyarakat akan merasakan gerah yang tidak seperti biasanya.

"Apalagi sekarang DIY sedang musim kemarau. Hal ini akan menambah suasana siang hari lebih terik dari biasanya. Bahkan bisa sebabkan dehidrasi bagi yang bekerja di luar ruangan," imbuh Reni.

Atas fenomena itu, Reni mengimbau supaya masyarakat tetap menjaga kesehatan badan.

Berita Rekomendasi

"Minum vitamin dan perbanyak minum air putih supaya terhindar dari dehidrasi," ujarnya. (Tribunjogja.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Penjelasan BMKG Penyebab Udara Terasa Panas di Wilayah Jateng dan DI Yogyakarta

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas