Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ungkap Alasan Tidak Bubarkan Konser Dangdut, Kapolsek Tegal Selatan Dinonaktifkan, Diperiksa Propam

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan saat ini Kompol Joeharno sedang menjalani proses pemeriksaan oleh Propam.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Ungkap Alasan Tidak Bubarkan Konser Dangdut, Kapolsek Tegal Selatan Dinonaktifkan, Diperiksa Propam
Tribunnews.com/Igman
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono. 

"Kapolsek sudah diserahterimakan dan
Kapolseknya diperiksa oleh Propam," kata Argo dalam keteranganya, Sabtu (26/9/2020).

Tidak hanya Kompol Joeharno, Polri juga memproses Wakil Ketua DPRD Tegal Wasmad Edi Susilo  yang adalah si empunya hajat.

Dia berstatus terlapor karena dianggap sebagai pihak yang bertanggung jawab lantaran menggelar acara dangdut tersebut.

Pemeriksaa pada Wasmad didasari dari laporan polisi bernomor LP/A/91 / IX/2020/Jateng /Res Tegal Kota tertanggal 25 September 2020,.

Wamad diduga melanggar pasal 93 UU No 6/2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan dan pasal 216 KUHP lantaran menyelenggarakan acara dangdut yang menyebabkan terjadinya kerumunan massa di tengah situasi pandemi.

Selain Terlapor, Polri turut mendalami keterangan dari 10 orang saksi.

"Polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap 10 orang saksi dan terlapor Wasmad Edi Susilo (Wakil Ketua DPRD Tegal)," jelas Argo.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya viral video di media sosial yang memperlihatkan kerumunan dan sejumlah pejabat publik ikut dangdutan di tengah situasi pandemi Corona.

Kegiatan tersebut berbanding terbalik dengan usaha yang selama ini digaungkan pemerintah untuk memutus mata rantai Covid-19.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turut menyoroti konser dangdut itu

Ia menilai acara tersebut sudah keterlaluan.

Pasalnya, selain dihadiri ribuan penonton tanpa memerhatikan protokol kesehatan, konser dangdut juga digelar hingga malam.

Lebih-lebih, penyelenggaranya adalah seorang pemimpin yang seharusnya memberikan contoh.

"Kalau seperti itu kan kebangetan lah, apalagi itu dilakukan oleh para pemimpin. Itu tidak memberikan contoh baik pada masyarakat," tutur Ganjar, Kamis (24/9/2020).

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas