KRONOLOGI Pemuda Kembar yang Dituduh Mau Serang Ustaz di Sukabumi, Dihajar Massa dan Ditelanjangi
Dituduh mau serang ustaz dua pemuda kembar di Parungkuda, Sukabumi dihajar masa, padahal mereka ingin berobat dengan ustaz tersebut
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Kapolres Sukabumi, AKBP M Lukman Syarif, membeberkan kronologi lengkap dari kejadian dua pemuda yang dituduh ingin menyerang ustaz di Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi.
Lukman menjelaskan pada hari Rabu tanggal 30 September 2020 sekira pukul 18.45 WIB, diamankan dua orang laki-laki yang diketahui berinisial Y (26) dan Y (26).
Keduanya merupakan Desa Pondokkasolandeuh, Parungkuda, Sukabumi.
"Adapun awalnya dua orang tersebut datang ke daerah Kp. Susukan RT 002/007 Desa Bojongkokosan, Parungkuda, Sukabumi dan mencari ustaz yang bisa mengobati di lingkungan tersebut."
"Kemudian diarahkan oleh warga sekitar ke rumah Ustaz Engkus yang mana memang dikenal bisa mengobati," katanya kepada Tribunnews, Jumat (2/10/2020).
Lukman melanjutkan, sesampainya di rumah Ustaz Engkus, dua orang tersebut masuk ke rumahnya yang diantarkan oleh ketua DKM masjid yang ada di wilayah tersebut.
Namun, setibanya di lokasi, Ustaz Engkus sedang tidak berada di rumahnya.
Baca: KRONOLOGI Preman Tewas Dikeroyok, Diduga Terlibat Pencurian hingga Sempat Menantang untuk Dipukuli
Baca: Preman yang Dianggap Sakti Akhirnya Tewas Dikeroyok Setelah Celananya Dipelorotin
"Namun pada saat ditanya oleh ketua DKM masjid tujuan dan maksud dua orang tersebut menemui Ustaz Engkus, keduanya orang tersebut menjawab dengan nada dan kata-kata yang tidak enak."
"Setelah itu karena merasa curiga dua orang tersebut dibawa keluar rumah dan datang seorang santri dan ditanyakan kembali namun dua orang tersebut menjawab dengan kata yang tidak enak," imbuh Lukman.
Saat diikuti salah satu dari orang tersebut, ia lari dan membuat warga serta santri sekitar mengejarnya.
Kemudian, mereka diamankan di pesantren Al-Muhtadin dan langsung menghubungi pihak Kepolisian Sektor Parungkuda untuk ditindak lanjuti.
Terkait kejadian di atas, Lukman meminta masyarakat tidak mudah percaya dengan beredarnya kabar yang belum tentu kebenarannya.
Ia meminta perlu adanya cross check dulu kabar tersebut.
"Jangan sampai nanti ada hal yang tidak diinginkan, karena beritanya salah sehingga reaksinya pun salah," tandasnya.
Baca: Sebelum Tewas Dikeroyok Warga, Preman Kampung Ini Disebut Sempat Pamer Kesaktian, Kebal saat Dipukul
Baca: Seorang Perempuan Dikeroyok Tetangga Kos Gara-gara Status Facebook, Para Pelaku Merasa Tersinggung