Akhir Kisah Perseteruan Dua Pejabat Polres Blitar, Tangis Kasat Sabhara Dalam Pelukan Kapolres
Perseteruan dua pejabat di Jajaran Polres Blitar berakhir damai. Endingnya pun berlangsung haru. Ada tangis dan pelukan hangat.
Penulis: Anita K Wardhani
Dia balik menuding Agus tidak masuk dinas sejak 21 September 2020 atau saat setelah ditegur.
Mengenai adanya laporan pembiaran tambang pasir, Ahmad Fanani menjelaskan bahwa pihaknya bukan membiarkan.
Tambang yang dimaksud adalah milik warga setempat sehingga dia tidak mau menindaknya.
Kapolres menyebut hal itu bertentangan dengan kemauan Agus.
Fakta Lengkap Perseteruan Kapolres Blitar dan Kasat Sabhara
Simak rangkuman fakta lengkap perseteruan antara Kasat Sabhara AKP Agus Hendro Tri Susetyo dan Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Prasetya.
Perseteruan Kapolres Blitar dan Kasat Sabhara ini diawali dengan surat pengunduran diri Kasat Sabhara AKP Agus Tri ke Polda Jatim.
Menurut Agus, AKBP Ahmad Fanani dinilai arogan dalam kepemimpinannya dan membuat Agus mengalami tekanan psikis.
Selain mengundurkan diri, Agus juga melaporkan Kapolres Blitar ke Polda Jatim atas tuduhan pembiaran proyek dan kegiatan yang sifatnya mengumpulkan banyak orang.
Tuduhan itu kemudian ditanggapi oleh AKBP Ahmad Fanani Prasetya.
Setelah perseteruan itu ramai dan bahkan mendapat reaksi dari Mabes Polri, Polda Jatim pun turun tangan.
Polda Jatim telah memediasi keduanya dan memberikan bimbingan konseling.
Berikut rangkuman fakta lengkap perseteruan Kasat Sabhara vs Kapolres Blitar.
1. Kronologi awal
Kronologinya berawal saat Kasat Sabhara Polres Blitar, AKP Agus Tri melayangkan surat pengunduran diri sebagai anggota Polri ke Polda Jatim.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.