Aksi Wali Kota Risma Pascademo Tolak UU Cipta Kerja, Omeli Provokator hingga Pungut Sampah
Saat marah, suara Risma terdengar parau. Dia seolah menahan tangis bercampur emosi.
Editor: Willem Jonata
Dalam aksi yang berlangsung di depan Gedung Negara Grahadi sempat mencekam.
Imbas kericuhan tersebut, memang beberapa fasilitas umum, terutama areal Jalan Gubernur Suryo rusak, mulai barrier dibakar, hingga di Taman Apsari beberapa fasilitas rusak.
Melansir Kompas.com, polisi mulai membubarkan massa pukul 15.30 WIB saat massa mulai bertindak anarkistis dengan merusak lampu penerangan jalan dan menjebol pagar Gedung Negara Grahadi.
Saat mobil water canon bergerak, ratusan polisi yang berada di dalam halaman Gedung Grahadi kembali membubarkan massa.
Suasana mendadak mencekam karena polisi berulang kali menembak gas air mata ke arah demonstran.
Sementara pengunjuk rasa balas melempar berbagai bermacam benda ke arah Gedung Negara Grahadi, seperti botol air mineral, batu, hingga bahan-bahan dari besi.
Baca: Saatnya Membaca secara Utuh UU Cipta Kerja dan Tak Terpengaruh Hoax di Media Sosial
Baca: Kepala BKPM: Tidak Ada Niat Investor Batalkan Investasi Gara-gara Ada Demo
Massa pun bubar dan berlarian ke arah Jalan Tunjungan, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Yos Sudarso, hingga ke belakang Taman Apsari.
Puluhan pengunjuk rasa diamankan dalam insiden tersebut dan dibawa ke dalam area Gedung Grahadi Surabaya.
Pungut sampah
Pascademo berakhir, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengenakan helm dan masker membersihkan sampah di depan Gedung Grahadi.
Risma tak segan-segan terlihat memungut sampah dan batu yang berserakan, pada pukul 18.00 WIB Kamis (8/10/2020).
Baca: Gugat UU Cipta Kerja ke MK, Jadi Pertimbangan Buruh Setelah Mogok Nasional
Risma tidak sendiri. Dilaporkan Kompas.com, ia ditemani jajara Pemkot Surabaya lainnya untuk membersihkan Jalan Gubernur Suryo, hingga pertigaan Jalan Tunjungan yang jadi lokasi aksi.
Diketahui demo masih berlangsung hingga pukul 19.30.
"Ibu wali kota minta malam ini dibersihkan biar bisa langsung dibuka," kata Kepala Dinas Komunikasi Dan Informasi Kota Surabaya Muhammad Fikser melansir Kompas.com berjudul 'Kenakan Helm, Risma Pungut Batu dan Sampah yang Berserakan Pasca-demo Omnibus Law'.
Baca: Tembakan Gas Air Mata Polisi Pukul Mundur Demonstran Penolak UU Cipta Kerja