Ruminah Ceritakan Detik-Detik Dipukul Saat Salat Sunnah di Musala Asshodiqin Kabupaten Tegal
Korban mengaku tidak melihat siapa pelakunya, karena posisi setelah dipukul mata saya penglihatannya langsung buram
Editor: Eko Sutriyanto
Perlu diketahui, satu orang yang saat kejadian pemukulan juga berada di musala, bernama Taspuri.
Taspuri merupakan korban pertama yang mengalami pemukulan di musala yang sama sekitar 5 atau 6 bulan yang lalu.
Berbeda kasus, kalau Ruminah dipukul saat sedang melaksanakan salat sunnah. Untuk kasus Taspuri, ia dipukul dari belakang saat sedang mengumandangkan azan.
Bahkan Taspuri langsung pingsan, karena pelaku yang sampai saat ini masih buron alias belum tertangkap memukul bagian tengkuknya.
"Iya pelaku belum tertangkap, dan rumahnya masih di daerah sini juga. Tapi saya tidak terlalu kenal, hanya sebatas tahu saja.
Alhamdulillah kondisi saya sudah membaik, sudah tidak terlalu pusing seperti pertama kali. Kalau saya ya penginnya pelaku bisa tertangkap, dan saya ingin bertemu orangnya, pengin lihat seperti apa," ujarnya.
Dikatakan, setelah kejadian, musala tetap beroperasi seperti biasa.
Namun tidak memungkiri warga sekitar juga merasa takut, sehingga sekarang paling aktivitas hanya azan dan salat, setelah itu pulang.
Tidak ada kegiatan mengaji atau yang lainnya. Setelah itu pun pintu gerbang musala selalu ditutup dan dikunci dari dalam.
"Kalau harapan saya ya pelaku tertangkap dan saya bisa bertemu. Saya ingin bertanya ada masalah apa sampai tega melakukan tindakan seperti ini. Karena jujur saya orangnya tidak suka bergerombol atau cari masalah.
Aktivitas saya paling hanya ibadah, mengaji di musala dengan ibu-ibu, ke sawah, memasak, ya hanya sebatas itu saja. Makannya sampai saat ini saya masih trauma dan takut," terangnya.
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, Warga Desa Lebeteng, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, digegerkan dengan tindak penyerangan yang dialami oleh Ruminah (60), saat sedang salat sunnah sebelum melaksanakan salat subuh di Musala Asshodiqin, Senin (5/10/2020) lalu.
Akibat dari penyerangan tersebut, yang diketahui pelaku menggunakan benda keras untuk melakukan pemukulan, korban mengalami luka serius di bagian kepala, bahkan harus mengalami beberapa jahitan.
Baca: Aksi Perobekan Al Quran di Sukoharjo, Polisi: Hasil Pemeriksaan Pelaku Alami Gangguan Jiwa
Saat Tribunjateng.com mencoba mengkonfirmasi kejadian tersebut kepada Kepala Desa Lebeteng, Sukasmo, ia membenarkan kejadian tersebut dan mengatakan bahwa pelaku ternyata memiliki gangguan jiwa.