Tertimbun Longsor, Jasad Dadong Beji Hanya Terlihat Kepalanya, Warga Lainnya Dilaporkan Hilang
Keduanya terjebak di dalam dan tertimbun material longsor. Dadong Beji mengalami luka lebam dan meninggal. Ketut Misi luka ringan di bagian kaki.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA - Bencana tanah longsor pada Sabtu (10/10/2020) pagi menghantam rumah I Ketut Misi (57) di Banjar Saren Kelod, Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem.
Ni Wayan Beji (86) tak tertolong. Dia meninggal dunia tertimbun tanah. Anaknya, I Ketut Misi cedera di kaki.
Bencana alam akibat hujan yang melanda wilayah Bali kemarin juga menyebabkan seorang pria berusia 45 tahun dilaporkan hilang saat berada di Sungai Sengguan Tangep, Abianbase, Kecamatan Mengwi, Badung, Sabtu (10/10/2020).
Perbekel Nongan, I Wayan Daging, menjelaskan, longsor terjadi begitu cepat setelah hujan, pemilik rumah tak menduga karena tak ada tanda-tanda sebelumnya.
Saat kejadian Ni Wayan Beji alias Dadong Beji berada di dapur untuk memasak sambil menghangatkan badan mengingat cuaca dingin karena diguyur hujan cukup lama.
Anaknya I Ketut Misi beristirahat dalam kamar.
"Sekira pukul 09.00 Wita, tiba-tiba tanah dekat dapur ambruk menghantam dapur dan rumah. Tanahnya berbentuk terasering. Material yang dibawa hujan cukup banyak. Bangunannya rusak parah," kata Perbekel Nongan, I Wayan Daging, Sabtu (10/10/2020) malam.
Kedua korban tak bisa berbuat apa-apa setelah rumah dihantam longsor.
Keduanya terjebak di dalam dan tertimbun material longsor. Dadong Beji mengalami luka lebam dan meninggal. Ketut Misi luka ringan di bagian kaki.
"Dadong Beji tertimbun longsor. Yang terlihat hanya kepala saja. Warga langsung mengevakuasi korban ke rumah keluarganya, sedangkan Ketut Misi dibawa ke Puskesmas. Misi sekarang sudah ada di rumah," kata Daging.
Rumah semi permanen berbahan kayu roboh akibat dihantam tanah longsor. Proses evakuasi korban makan waktu beberapa jam.
Baca: Longsor di Ciganjur, Seorang Tewas Tertimpa Bangunan Rumah
"Seusai pengecekan oleh tim Puskesmas Rendang, Dadong Beji dinyatakan telah meninggal dunia. Untuk kerugian di perkirakan kurang lebih 25 juta rupiah," kata Kapolsek Rendang, Kompol I Made Sudartawan.
Jenazah Dadong akan dimakamkan Selasa mendatang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, IB Ketut Arimbawa menambahkan, petugas BPBD bersama pimpinan OPD langsung meninjau lokasi kejadian dan menyerahkan bantuan logistik.
Longsor juga terjadi di Banjar Dalem, Desa Duda, Kecamatan Selar, Karangasem, Sabtu (10/10/2020) sekira pukul 14.30.
Hujan mengakibatkan pohon tumbang hingga menutupi badan jalan di Kecamatan Selat, Rendang. Tepatnya sebelah barat jembatan Tukad Telaga Waja.
Satu Orang Hilang
Seorang pria berusia 45 tahun dilaporkan hilang saat berada di Sungai Sengguan Tangep, Abianbase, Kecamatan Mengwi, Badung, Sabtu (10/10/2020).
Pria tersebut bernama I Gusti Agung Tirta Yasa (45). Dia hilang saat mencari ikan. Basarnas Bali menerima laporan dari keluarga korban pukul 11.15 Wita.
"Laporan kami terima dari bapak Agung Oka (keluarga) yang menerangkan ada satu keluarganya belum pulang setelah mencari ikan di sungai," ujar Gede Darmada selaku Ketua Basarnas Bali, Sabtu (10/10) sore.
Darmada menjelaskan, I Gusti Agung Tirta Yasa menuju sungai untuk mencari ikan pukul 07.30 Wita.
Menurut pihak keluarga, biasanya hanya sebentar mencari ikan dan langsung kembali ke rumah.
Namun, sampai pukul 11.00 Wita, I Gusti Agung Tirta Yasa tidak kunjung pulang.
Baca: Suami dan Bayi Kembarnya Tewas Tertimbun Longsor, Maria Menangis Histeris saat Gendong Jasad Bayinya
Keluarga sempat mencari Tirta Yasa di lokasi tempat dia biasa mencari ikan, namun tidak ada.
Basarnas Bali menerjunkan lima personel ke lokasi untuk melakukan pencarian. Namun, karena hujan deras membuat tim kesulitan.
"Hujan deras yang sempat mengguyur sekitar lokasi tersebut membuat arus sungai mengalir deras dan debit air meningkat," kata Darmada.
Kasubag Humas Polres Badung Iptu Iptu I Ketut Oka Bawa membenarkan adanya laporan orang hilang tersebut.
"Benar, saat ini masih dilakukan pencarian. Nanti kita informasikan lebih lanjut," ujarnya, Sabtu (10/10/2020) sore.
Hujan deras yang terjadi di wilayah Kabupaten Bangli menyebabkan tembok pagar bagian belakang Rutan Bangli roboh dan berdampak pada bagunan sekitarnya.
Tembok roboh terjadi Sabtu (10/10/2020) sekira pukul 09.15 Wita. Robohnya tembok diduga banyaknya air hujan yang tergenang di got pembuangan.
Kepala Rutan Bangli, I Made Suwendra mengatakan robohnya tembok pagar keliling akibat tingginya curah hujan di Bangli sejak beberapa bulan terakhir.
Disamping itu struktur bangunan tembok telah dimakan usia. Tembok itu dibangun tahun 1982 dan pondasinya mengalami pengikisan.
"Panjang tembok yang roboh kurang lebih mencapai 42 meter," ujarnya.
Atap dapur rumah dinas staf Rutan Bangli tertimpa material tembok yang roboh dan mengalami kerusakan. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.
Baca: Pesta Ulang Tahun Pertama Bayi Kembar Tinggal Cerita, Bersama Ayah Tewas Tertimbun Longsor
Pascakejadian tersebut, Rutan Bangli memasukkan warga binaan ke kamar tahanan masing-masing.
"Diupayakan hari ini pemagaran sementara bisa selesai. Mengenai estimasi kerugian diperkirakan Rp 75 juta," kata Suwendra.
Rumah tahanan di Banjar Tegal, Kelurahan Bebalang, Bangli itu over kapasitas. Pasalnya dari kapastias 116 orang, saat ini dihuni 131 warga binaan.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Bencana Melanda Wilayah di Bali, Satu Tewas Tertimbun Longsor di Karangasem & Satu Hilang di Sungai