Tak Diterima Saudaranya di Jawa, Pria Paruh Baya Ini Kembali ke Enrekang dan Tinggal di Masjid
Nasib malang menimpa seorang pria paruh baya bernama Gunawan, yang terpaksa tinggal di masjid karena tak punya tempat tinggal.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Nasib malang menimpa seorang pria paruh baya bernama Gunawan.
Ia terpaksa tinggal di Masjid Baiturrahman Pinang, Kelurahan Leoran, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan karena tak punya tempat tinggal.
Gunawan sempat pulang ke kampung halamannya di Salatiga, Jawa Tengah, namun ia tak diterima oleh keluarganya.
Dia kemudian kembali ke Enrekang, namun mantan istrinya juga tak mau menerima.
Berdasarkan indentitas yang tertara di Kartu Tanda Penduduk (KTP) Gunawan tercatat sebagai warga Salu Dewata, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang.
Sudah tiga hari sejak Jumat (9/10/2020) ia terpaksa harus tidur dalam ruang berukuran kecil bersama keranda mayat di masjid tersebut.
Baca: Terbelit Utang, Sekuriti Nekat Merampok dan Aniaya Para Wanita yang Tinggal Sendirian di Rumah
Gunawan (57) menuturkan jika dirinya pernah beristri dan tinggal di Buntu Ampang, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang.
Bahkan telah memiliki seorang anak yang dia perkirakan kini telah berusia 16 tahun bernama Arehan.
"Tapi setahun yang lalu saya pulang ke Salatiga, Jawa Tengah pada tahun 2019. Waktu itu saya sudah bercerai dengan istri saya. Saya pulang kampung karena waktu itu saya sakit komplikasi jadi mau berobat," kata Gunawan, Senin (12/10/2020).
Namun setibanya di Jawa, saudara dan keluarganya tak mau menerima Gunawan lagi.
Tak ada pilihan lain terpaksa Gunawan kembali ke Enrekang tempat dimana dia dan keluarganya sudah berpuluh tahun tinggal.
Sayangnya setelah tiba di Enrekang, Gunawan tak langsung pulang ke Anggeraja karena ternyata konon kabarnya istri yang sudah diceraikan Gunawan sejak tahun 2012 itu tak mau lagi menerima kedatangannya.
"Terpaksa saya nginap di masjid ini. Kemarin saya dari Dinas Sosial supaya dimasukkan transmigrasi lokal tapi belum ada jawaban. Saya juga diminta untuk mengaktifkan kembali KTP saya jadi penduduk Enrekang lagi," ungkapnya.
Selama berada di masjid, Gunawan hanya mengandalkan bantuan masyarakat sekitar untuk makan dan keperluannya sehari-hari.
Apalagi saat ini, Gunawan mengatakan saat ini dia sama sekali tak memiliki uang. Semua hartanya sudah habis ia jual untuk ongkos kembali ke Enrekang.
Terkait hal tersebut, Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Enrekang, Sukma Dani membenarkan jika ada seorang lelaki yang terlantar dan saat ini berada di masjid.
Ia juga mengakui jika dirinya telah melakukan komunikasi dengan yang bersangkutan.
Baca: Empat Pelaku Pencabulan Anak Diringkus, Salah Satunya ASN di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara
Menurutnya, jika Gunawan ingin masuk transmigrasi lokal saat ini instansi terkait sudah tidak melekat lagi pada Dinas Sosial.
Untuk itu, Sukma Dani tak bisa mengambil keputusan sebelum bertemu dengan Kepala Dinas Transmigrasi.
Hal yang dilakukan secepatnya oleh Sekretaris Dinsos adalah mengurus dokumen Kependudukan Gunawan terlebih dahulu.
Pihaknya sudah tawarkan untuk saya ajak bertemu dengan keluarganya tapi dia tidak mau.
"Dia maunya buka usaha sendiri tapi tidak punya modal. Nah saya mau bawa dia ke Panti Jompo untuk sementara sambil kita carikan lapangan kerja, tapi dia juga tidak mau," tuturnya.
"Seandainya kita sudah punya rumah singgah maka orang-orang terlantar seperti ini kita tampung di sana dulu sambil kita carikan solusinya," tambahnya.
Baca: Kronologi Penemuan Mayat Bayi di Tepi Pantai Bantaeng Sulawesi Selatan, Mulutnya Tersumpal Tisu
Untuk mendapatkan bantuan dan perhatian dinas terkait memang Gunawan harus mengaktifkan kembali dokumen kependudukannya menjadi penduduk Enrekang.
Karena pada saat pindah ke Jawa Gunawan sudah mengambil suket pindah domisili pada dinas terkait.
Untuk itu, Sukma Dani benjanji akan membantu memfasilitasi proses pengurusan dokumen kependudukan Gunawan secepatnya.
(Tribun-Timur/Muh. Asiz Albar)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Tak Diterima Keluarganya, Lelaki Paruh Baya di Enrekang Ini Terpaksa Tinggal di Masjid
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.