Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kondisi Rumah Korban Pemerkosaan Miris, Kayunya Sudah Lapuk dan Harus Lewati Jembatan Gantung

Ibu muda yang jadi korban pemerkosaan sudah diperbolehkan pulang, kondisi rumahnya sangat memprihatinkan, sudah lapuk dan pintu hanya dikunci tali.

Editor: TribunnewsBogor.com
zoom-in Kondisi Rumah Korban Pemerkosaan Miris, Kayunya Sudah Lapuk dan Harus Lewati Jembatan Gantung
Kiriman Warga
Polisi melakukan olah TKP di rumah Dn, ibu muda yang mengaku diperkosa di rumahnya Desa Alue Gadeng Gampong, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, Sabtu (10/10/2020) jelang Subuh. 

Kapolres Langsa, AKBP Giyarto SH SIK, melalui Kasat Reskrim, Iptu Arief S Wibowo juga menyampaikan hal yang sama. 
"Keterangan orang tua tersangka, tersangka pernah melakukan kasus pembunuhan sekitar tahun 2005 silam di Riau, ia divonis seumur hidup," ujar Kasat Reskrim.

Keterangan terkait Samsul Bahri juga diperoleh Serambi dari Lapas Kelas 1 Medan (LP Tanjung Kusta).

Pihak lapas yang dihubungi melalui nomor pengaduan menerangkan, Samsul Bahri bin Syarifuddin sudah bebas asimilasi pada tanggal 4 April 2020 lalu dengan status kasus pembunuhan.

"Awalnya dari lapas Pekanbaru divonis seumur hidup, dapat grasi menjadi 20 tahun dan dia dikirim ke Lapas 1 Medan tanggal 20 Januari 2019, dan bebas tanggal 4 bulan April tahun 2020," jelas petugas lapas.

Direncanakan sejak lama

Dalam konfrensi pers kemarin, terungkap juga bahwa Samsul Bahri telah lama merencanakan aksi bejatnya itu.

Menurut Kasat Reskrim, Iptu Arief S Wibowo, Samsul Bahri telah mengawasi rumah korban sejak Sabtu dini hari.

Berita Rekomendasi

"Pelaku melakukan perbuatan tindak pidana pemerkosaan dan pembunuhan ini dalam kondisi sadar, dan ia mengaku telah merencanakan memerkosa korban," sebut Iptu Arief.

Kasat Reskrim mengatakan, Samsul Bahri hampir setiap hari melintas di depan rumah korban saat pergi ke kebun.

Ia juga kenal dengan suami Dn dan terkadang sering singgah ke rumah untuk mengobrol dengan suami Dn.

Sebenarnya, Dn sudah sejak lama merasa tidak tenang karena seperti ada orang yang mengintipnya saat tidur malam.

Hal itu juga diutarakan Dn kepada suami keduanya itu, sehingga dia kemudian meminta izin untuk menjemput Rangga di Medan yang ikut bersama ayah pertamanya.

“Korban Dn meminta izin untuk menjemput anaknya (Rangga) di Medan, supaya ada teman di rumah jika suaminya malam bekerja sebagai nelayan pemancing di sungai,” jelas Iptu Arief.

Rangga kemudian didaftarkan di sekolah tempat tinggal ibunya sekarang.(zb)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Pemerkosa Ibu Muda Pernah Divonis Seumur Hidup

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas