Pria yang Cabuli Bocah 7 Tahun Masih Berkeliaran, Kapolsek Percut Sei Tuan Panggil Penyidik
Pria yang menjadi pelaku pencabulan seorang bocah berusia 7 tahun masih berkeliaran di rumahnya. Kapolsek Percut Sei Tuan langsung panggil penyidik.
Editor: Widyadewi Metta Adya Irani
N menceritakan, kejadian percabulan ini terkuak setelah korban menceritakan kejadian yang dia alami kepada kakaknya.
Korban mengaku kemaluannya dicabuli.
Baca juga: Dukun di Sidoarjo Cabuli Gadis, Modus Beri Mantra di Kemaluan Agar Tidak Diganggu Laki-laki
"Jadi awalnya tanggal 13 September 2020, anakku yang jadi korban ngadu ke kakaknya."
"Dia ini nggak berani bilang ke aku, beraninya bilang kakaknya umur 12 tahun," tutur ibu korban sambil menangis saat dikonfirmasi Tribun, Rabu (21/10/2020).
"Jadi kutanya adeknya dia nggak ngaku, terus ditanyai kakakku dia ngaku," tambahnya.
Ia menjelaskan, kejadian tersebut telah berlangsung sejak Agustus 2020 lalu di rumah pelaku yang berada 4 blok dari rumahnya
"Rupanya sudah lima kali diajak ke rumahnya, cuman tiga kali gagal itu sudah dicium-cium sama pelaku ini," kata dia.
Baca juga: Sopir Angkot Diduga Cabuli Bocah yang Kabur dari Rumah, Pelaku Ajak Menginap Sebelum Antar Pulang
Bahkan, ia telah diminta untuk melakukan visum di RS Pirngadi pada 15 September 2020 dan hasilnya benar anaknya telah luka kemaluannya.
Ia menyayangkan hingga hari ini hasil visum tersebut masih ditahan dan prosesnya sudah terlalu lama.
"Setelah kejadian, saya laporkan ke Polsek Percutseituan, kami disuruh visum tanggal 15 September 2020 di RS Pirngadi, hasil positif anakku memang luka kemaluannya."
"Cuman, hasil visum itu ditahan sama Polsek, itu udah September, makanya lama sekali padahal saksi-saksi sudah dipanggil kok nggak ditanggapi juga," ungkapnya.
Baca juga: Bocah 7 Tahun Diduga Dicabuli Tetangganya hingga 5 Kali, Terungkap saat Korban Cerita ke Kakaknya
Hingga hari ini, menurutnya, terduga pelaku masih berada di rumahnya dan masih pernah memanggil korban sebanyak dua kali sewaktu pergi belanja ke warung.
"Masih ada jumpa, anakku korban itu ke kedai masih dipanggil-panggil sudah dua kali."
"Dia sampai ketakutan nggak berani ke kedai lagi, dia udah trauma sekarang," tuturnya.