Bos Kafe yang Bunuh Preman Divonis 20 Bulan Penjara, Keluarga Korban Tak Terima: Pak Jokowi Tolong
Seorang preman bernama Abadi Bangun dikeroyok oleh pengusaha Mi Aceh Pasar Baru atau Kafe Delicious.
Editor: Miftah
"Dia stroke, satu aja dia lawan kalah, ini tiga orang," katanya.
Saat diwawancarai, pengacara korban, Yosabet Pangaribuan, menyatakan akan menyurati Kejaksaan Negeri (Kajari) Medan untuk banding dalam kasus ini.
"Kami akan surati Kajari, untuk mengajukan banding," pungkasnya.
Dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Rizky Darmawan Nasution, dijelaskannya perkara ini bermula pada tanggal 29 Januari 2020 dinihari, korban Abadi Bangun datang ke Delicious Cafe milik terdakwa dan memesan nasi goreng ke warung jualan tersebut.
"Kemudian setelah nasi goreng selesai dibuat, terdakwa Agus Salim menyerahkan nasi goreng tersebut kepada korban Abadi Bangun, selanjutnya korban Abadi Bangun mengatakan kepada Agus Salim bahwa uangnya akan diantar nanti oleh seseorang," ucap JPU Rambo, dihadapan Majelis Hakim Jarihat Simamarta.
Mendengarkan perkataan itu, Agus Salim meminta Abadi Bangun menunggu untuk menyampaikan terlebih dahulu kepada pengelola cafe sehingga pada saat itu korban Abadi Bangun emosi dan melemparkan bungkusan nasi goreng tersebut ke arah muka Agus Salim.
Pada saat itu Agus Salim menghindar kemudian korban Abadi Bangun pergi meninggalkan Cafe Delicious.
"Abadi Bangun datang kembali ke warung dengan temannya membawa satu bilah parang kemudian terdakwa Mahyudi mendatangi korban Abadi Bangun dan bertemu dengan Korban Abadi Bangun dan pada saat itu terjadi pertengkaran mulut antara terdakwa Mahyudi dengan korban Abadi Bangun," baca JPU.
Kemudian korban Abadi Bangun mengayunkan satu bilah parang tersebut ke arah Mahyudi dan pada saat itu langsung ditangkisnya degan tangan.
"Kemudian terdakwa mengambil kayu broti lalu memukul korban Abadi Bangun ke kepala korban Abadi Bangun sehingga korban abadi bangun terjatuh ke aspal, kemudian datang MURSALIN menendang Abadi Bangun secara berulang ke arah wajah dan mengambil parang yang dipegang korban Abadi Bangun lalu saksi Mursalin pergi," ujarnya.
Bahwa tidak berapa lama datang saksi Hendri Kapri Simorangkir dan membawa korban Abadi Bangun ke Rumah Sakit Siti Hajar dan sesampainya di Rumah Sakit tersebut pihak Rumah Sakit mengatakan bahwa korban Abadi Bangun sudah meninggal dunia.
(Tribun-Medan.com/Alif Al Qadri Harahap)