Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Teman-teman Tewas Tertimbun di Depan Mata, 3 Penambang Ilegal Bersyukur Meski Ditangkap Polisi

Tragedi longsor di tambang ilegal Kecamatan Tanjung Agung itu menewaskan 11 pekerja tambang.

Editor: Ifa Nabila
zoom-in Teman-teman Tewas Tertimbun di Depan Mata, 3 Penambang Ilegal Bersyukur Meski Ditangkap Polisi
Sripo/ Ardani Zuhri
Kapolres Muara Enim AKBP Donni Eka Syaputra menjelaskan status tiga pekerja tambang ilegal yang menjadi tersangka, Kamis (22/10/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Tiga orang penambang ilegal bersyukur lantaran selamat dari maut tragedi longsor meski mereka sekarang harus berurusan dengan polisi.

Hal tersebut diungkapkan penambang bernama Bambang (38) yang merupakan warga Sumber Agung, Kecamatan Kepoh Baru, Kabupaten Bojonegoro.

Tragedi longsor di tambang ilegal Kecamatan Tanjung Agung itu menewaskan 11 pekerja tambang.

Dikatakan Bambang, dalam peristiwa tersebut, ia selamat bersama dua orang rekannya yang lain yakni Mahmud (26) warga Batu Menyang kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran Lampung Selatan, dan Dadang Supriatna (56) warga Pengalengan Kabupaten Pandeglang Bandung Selatan.

Baca juga: Tambang Ilegal Telan 11 Korban Jiwa, Begini Manisnya Bisnis Batubara Ilegal di Sumsel

Baca juga: Dokter Nikah Siri dengan Suami Orang, Sempat Digerebek Dituduh Selingkuh hingga Dimandikan Air Kotor

"Kami tidak tahu kalau tambang itu ilegal, karena baru kerja disana, tahunya setelah kami ditangkap polisi,"ungkapnya.

Dijelaskannya bahwa ia bersama dua orang rekannya tersebut nekat merantau ke Muaraenim karena adanya himpitan ekonomi.

"Saya punya anak dua dan istri yang harus dihidupi, karena tidak punya pekerjaan tetap,dan diajak temen katanya kerja di tambang yang ada disini, jadi ya saya ikut.

Berita Rekomendasi

Saya tidak tahu kalau tambang itu ilegal dan dilarang, dan di lokasi kejadian itupun baru hari pertama kami diajak mandor untuk membuat jalan, ya kami nurut saja, karena kami cuma numpang cari makan untuk keluarga kami," tuturnya.

Dijelaskannya ia tak menyangka selamat dari peristiwa tersebut.

"Jujur saja, saya masih syok, karena teman-teman yang meninggal itu berada tepat di depan saya, cuma jaraknya saja berbeda.

Mereka berada ditengah sambil memasukan lumpur ke karung, sementara saya berada di dekat dinding di bagian ujung galian.

Tiba-tiba saja tanah itu tumpah dan mengubur teman-teman saya hidup-hidup hingga mereka tewas, kalau saja posisi saya di tengah-tengah juga bersama mereka, pasti saya pun tertimbun dan tewas," ungkapnya.

Baca juga: Pemuda 21 Tahun Nekat Gantung Diri Pakai Tali Tambang, sang Paman Sempat Mengira Kain Jemuran

Ia juga mengatakan setelah melihat teman-temannya tertimbun, ia menjerit sejadi-jadinya meminta tolong.

"Saya menjerit ketakutan, badan saya lemas dan gemetar, bagaimana tidak, saya hampir dijemput maut, sampai sekarang,saya masih terbayang-bayang saat tanah itu tiba-tiba longsor dan menimbun teman-teman saya," katanya.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas