Wali Kota Tasik Budi Budiman Ditahan KPK, Begini Sosok Karirnya Hingga Masuk Pemerintahan
Budi adalah tersangka dalam perkara dugaan suap terkait dengan pengurusan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kota Tasikmalaya Tahun Anggaran 2018
Editor: Eko Sutriyanto
Sebagai protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19, Ghufron mengatakan, Budi akan terlebih dulu dilakukan isolasi mandiri selama 14 hari di Rutan Cabang KPK C1.
Sosok Budi Budiman
Lalu siapakah Budi Budiman dan bagaimana sepak terjangnya sebelum menjadi orang nomor satu di Kota Tasikamalaya dan akhirnya ditahan KPK?
Berikut profil Budi Budiman yang berhasil Tribun Jabar himpun dari berbagai sumber di antaranya dari web resmi Pemkot Tasikmalaya dan web resmi KPU Kota Tasikmalaya.
Budi Budiman berusia 55 tahun mengawali karier sebagai guru di SMA Negeri 1 Tasikmalaya pada tahun 1989 sampai tahun 1995.
Selain sebagai guru, Budi Budiman juga dikenal sebagai pengusaha angkutan kota (angkot) sejak tahun 1990.
Pada tahun 1993, Budi Budiman ditunjuk sebagai direktur sebuah dealer mobil bernama Cakra Motor di bawah naungan PT Cakra Putra Parahiyangan.
Semenjak Budi meninggalkan karier di bidang pendidikan dan memilih konsen di bidang angkutan umum, kariernya terus meroket.
Pada tahun 1999, Budi ditunjuk sebagai Wakil Direktur PO Doa Ibu Kota Tasikmalaya.
Budi Budiman pun menjadi pengurus Organda Kota Tasikmalaya pada tahun 2003.
Baca juga: Kisahnya Baru Terungkap, Minum Air Jahe Terbukti Bikin Wanita Ini Makin Bahagia, Kok Bisa?
Kemudian pada tahun 2006, Budi Budiman menjadi direktur eksekutif sebuah pusat perbelanjaan Mayasari Plaza Tasikmalaya.
Pada 2007, Budi Budiman yang menjabat sebagai pimpinan Maya Taxi Tasikmalaya, mencoba peruntungan di dunia politik.
Budi Budiman pun bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Saat menjabat bendahara DPC PPP Kota Tasikmalaya, ia bertarung di Pilkada berpasangan dengan Wahyu Sumawidjaja.