Sempat Kritis dan Setengah Lumpuh, Begini Kondisi Harimau Betina yang Terjerat Jaring Babi di Aceh
Harimau harus tetap dirawat beberapa hari ke depan, menunggu kesehatan dan kesembuhan luka di tubuhnya membaik, sebelum dilepas ke habitatnya semula
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Rasidan
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Satu ekor harimau Sumatera berkelamin betina berumur sekitar 2,5 hingga 3 tahun ditemukan penuh luka karena terjerat jaring babi di Desa Melelang Jaya, Kecamatan Terangun, Kabupaten Gayo Lues (Galus), sepuluh hari lalu.
Kini kondisi 'si raja hutan' itu sudah membaik setelah dilakukan penanganan oleh tim BKSDA bekerja sama dengan TNGL serta dua lembaga NGO, yakni FKL dan WCS.
Informasi yang dikumpulkan Serambinews.com, Senin (26/10/2020), menjelaskan, Harimau Sumatera tersebut saat ini masih mendapat perawatan oleh tim BKSDA di Blangkejeren.
Saat ditemukan terjerat jaring babi sepuluh hari yang lalu di kebun jagung milik warga di Kecamatan Terangun, kondisi satwa liar yang dilindungi itu sempat kritis setelah terdapat delapan luka jeratan di bagian tubuhnya.
Ketua Tim BKSDA Aceh selaku Koordinator Lapangan, Andi Aswinsyah kepada Serambinews.com, Senin (26/10/2020), mengatakan, kondisi kesehatan Harimau Sumatera tersebut saat ini sudah sangat membaik.
Baca juga: Fakta soal Fatwa Hukum Cambuk Bagi Pemain PUBG di Aceh, Berikut 7 Poinnya, Digagas Sejak Tahun 2019
Padahal, bebernya, saat ditemukan dulu dalam perangkap jaring babi, kondisi badan harimau itu penuh luka dan setengah lumpuh.
Namun saat ini kesehatan dan kesembuhan lukanya sudah mencapai 80 persen dari sebelumnya, tetapi masih tetap dilakukan perawatan.
"Sekarang harimau itu sudah menunjukkan keganasan lagi layaknya Harimau Sumatera di alam bebas atau di habitatnya sendiri," kata Andi.
"Namun begitu, harus tetap dirawat untuk beberapa hari ke depan, menunggu kesehatan dan kesembuhan luka di tubuhnya membaik, sebelum dilepas ke habitatnya semula di Kecamatan Terangun,"sebut dia.
Andi Aswinsyah yang dipanggil Cecep mengaku, selama dirawat di Blangkejeren tersebut, perkembangan kesehatan 'si raja hutan' itu sangat meningkat.
Meskipun sebelumnya sempat diwacanakan untuk dirawat di Banda Aceh atau di Aceh Tenggara, tapi akhirnyatetap dirawat di Blangkejeren, Aceh Tenggara.
Baca juga: Warga Terangun Gayo Lues Diminta Waspadai Kemunculan Kawanan Harimau
"Keberadaan harimau ini juga jadi magnet bagi warga. Buktinya, selama dirawat, banyak warga dan anak-anak terutama pagi dan sore hari yang berkunjung ke lokasi perawatan Harimau Sumatera di Kantor BKSDA, kawasan Blower, Blangkejeren," ujarnya.
"Anak-anak senang bisa menyaksikan dari jarak sekitar lima meter ke kandang harimau dirawat yang diberikan terpal sebagai penutup untuk mengindari agar binatang yang dilindungi itu tidak stres," imbuh dia.
Cecep menambahkan, tim dokter yang dilibatkan dalam perawatan Harimau Sumatera itu selama ini ada empat orang dokter hewan. Mereka adalah, drh Anhar Lubis, drh Rosa Rika, dan drh Ridwan (standby), serta drh Jolius.
"Kondisi kesehatannya sudah sangat membaik dan diperkirakan dalam waktu seminggu lagi, sudah bisa dibebaskan dan dikembalikan ke habitatnya semula di Kecamatan Terangun," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Tubuh Harimau Sumatera Penuh Luka Saat Ditemukan Terjerat Jaring Babi, Begini Kondisinya Sekarang