Banjir Bandang Landa Sungai Pagu, Tak Ada Korban Jiwa
Banjir bandang melanda beberapa titik di Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, pada Jumat (30/10/2020).
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Banjir bandang melanda beberapa titik di Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, pada Jumat (30/10/2020).
Kejadian ini mengakibatkan puluhan rumah rusak dan terendam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Selatan menginformasikan wilayah terdampak di tiga nagari atau desa yakni Sako Utara Pasia Talang, Jorong Laweh Barat dan Jorong Laweh Timur.
"Banjir bandang merusak 20 unit rumah dengan tingkat berbeda. Petugas BPBD setempat masih melakukan pendataan tingkat kerusakan rumah. Di samping itu, genangan tampak merendam 10 unit rumah, 1 polindes dan 1 masjid," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam siaran pers BNPB, Sabtu, (31/10/2020).
Ia menambahkan BPBD Kabupaten Solok Selatan mencatat tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini, meskipun terjadi pengungsian sementara. Sebanyak 10 jiwa mengungsi ke rumah kerabat terdekat.
Baca juga: Pengungsi Banjir Cilacap Bertambah, Dua Warga Terjangkit Covid-19 Dievakuasi ke Rumah Sakit
Pantauan BPBD setempat menyebutkan, banjir telah surut pada Jumat (30/10) malam, sekitar pukul 21.30 WIB.
"Pascakejadian, BPBD segera melakukan upaya penanganan darurat, seperti kaji cepat dan pembersihan material yang terbawa banjir bandang. BPBD dibantu KSB, dinas pemadam kebakaran dan masyarakat setempat bergotong royong memulihkan kondisi lingkungan," katanya.
Selain itu menurutnya petugas dari BPBD memberikan pengetahuan kepada warga di kawasan terdampak untuk lebih waspada terhadap kondisi cuaca yang tidak menentu.
Banjir bandang ini dipicu oleh curah hujan dengan intensitas tinggi di daerah hulu sungai. Akibat debit sungai besar tidak sebanding dengan kapasitas sungai yang kecil serta dangkal, limpahan air tak terbendung hingga mengakibatkan kejadian tersebut.
Prakiraan hingga dua hari ke depan atau 31 Oktober sampai 1 November 2020, wilayah Sumatera Barat merupakan wilayah dengan potensi hujan hingga intensitas lebat yang dapat disertaj kilat atau petir dan angin kencang.
"Masyarakat tetap diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, angin kencang dan tanah longsor. Wilayah Kabupaten Solok Selatan merupakan wilayah dengan kelas bahaya sedang hingga tinggi untuk bahaya hidrometeorologi, yakni banjir, banjir bandang dan tanah longsor," pungkasnya.