Kisah Pengemis Tajir di Aceh, Punya Tabungan Rp 135 Juta dan Memiliki Mobil Sedan
Dua orang pengemis bernama Dona Doni yang setiap hari berjalan kaki memakai tongkat meminta uang kepada pejalan kaki dan pengendara
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Memiliki tabungan Rp 130 juta bagi seorang pengusaha ataupun kalangan profesional mungkin hal yang biasa.
Tapi apa jadinya, jika yang memiliki rekening tabungan sebesar itu ternyata pengemis, tentu sangat luar biasa.
Adalah dua orang pengemis bernama Dona Doni yang setiap hari berjalan kaki memakai tongkat meminta uang kepada pejalan kaki dan pengendara.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Aceh Tenggara, Rahmad Fadli menceritakan, kisah kehidupan pengemis abang beradik itu.
Awalnya, mereka ada berempat, bersama kakaksatu lagi dan ayahnya.
Keempatnya rutin di pasar membawa beca dayung muatan barang yang menjual jasa pengantar dan mengangkut barang pelanggan untuk diantar seperti sayur-mayur.
Namun, beberapa tahun kemudian, salah satu abangnya meninggal dunia.
Sedangkan, ayah mereka kemudian jatuh sakit sehingga kedua kaki ayahnya tak bisa berjalan alias lumpuh.
Setelah abang meninggal dan lumpuhnya sang ayah, Dona dan Doni setiap hari membawa ayahnya berkeliling Kutacane dengan becak dayung tanpa bak penumpang.
Di sana, sambil mengais rezeki ayahnya tetap mereka bawa kemana pun mereka berdua pergi.
Hingga akhirnya ayah mereka meninggal dunia, sehingga mereka berdua tinggal dan tidak menetap dikarenakan tak punya rumah seperti pengemis lainnya.
Usai ayah meninggal, kakak beradik ini tidak lagi terlihat membawa beca dayung, namun tiba-tiba berkeliaran di Kutacane menjadi pengemis.
Para dermawan dengan ikhlas memberikan sejumlah uang ketika abang beradik yang setiap saat berjalan bersama sambil berbicara dan tertawa itu menyodorkan tangannya.
Menurut Kasatpol PP Aceh Tenggara, ketika pengemis abang beradik yang miliki tabungan mencapai Rp 135 juta itu menuju ke bank, pihak bank langsung melayani mereka dengan baik.