PMKRI Maluku-Malut Desak Pemprov Bantu Ekonomi Kreatif, Menyusul Angka Pengangguran yang Meningkat
"Serta upaya-upaya pemberdayaan masyarakat lebih ditingkatkan dalam pemulihan ekonomi masyarakat, di masa sulit saat ini," imbuhnya.
Editor: Fitriana Andriyani
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Insany
TRIBUNNEWS.COM - Angka pengangguran 2020 di Maluku meningkat 7, 57 persen dari tahun sebelumnya.
Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Maluku-Maluku Utara mendesak Pemerintah Provinsi Maluku mengembangkan dan memberdayakan pemuda dalam ekonomi kreatif.
Menurut Wolter Hungan, Komda PMKRI Maluku-Maluku Utara, pemerintah provinsi jangan terfokus pada persoalan Covid-19 saja.
"Dengan kondisi Covid sekarang seharusnya pemerintah lebih terfokus pada pengadaan lapangan kerja baru," jelas Wolter kepada Tribunambon.com, Senin (9/11/2020) di Ambon..
"Serta upaya-upaya pemberdayaan masyarakat lebih ditingkatkan dalam pemulihan ekonomi masyarakat, di masa sulit saat ini," imbuhnya.
Menurut Wolter, ekonomi kreatif sangat pas didukung oleh pemerintah provinsi dengan akses permodalan yang harus dipermudah dalam mengembangkan ekonomi kreatif.
"Sekarang banyak usaha kreatif anak muda yang dilakukan dari rumah, semestinya didata dan diberikan sosialisasi serta memberikan akses mudah serta memberikan modal tanpa jaminan kepada mereka agar bisa mengembangkan usaha dan membuka lapangan kerja," jelas Wolter.
Hal ini ditegaskan Wolter menyusul data Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku yang menyebutkan tingkat pengangguran terbuka Maluku per Agustus 2020 mencapai 7,57 persen.
Padahal tahun 2019 tercatat sebanyak 6,69 persen.