Siswi SMK Jadi Korban Rudapaksa Tiga Orang di dalam Gedung Sekolah, Begini Kronologinya
Saat disambangi lokasi, gedung sekolah terlihat sepi, gerbang sekolah terbuka lebar dan ruangan yang menjadi lokasi perbuatan bejat itu berantakan
Editor: Eko Sutriyanto
"Ada tiga orang yang melakukannya samaku," sambungnya.
Kejadian nahas tersebut berawal dari pertemanan korban dengan seorang pelaku sekitar dua minggu sebelum kejadian.
Baca juga: Ratusan Ton Ikan Mati Mendadak di Danau Toba, Diduga karena Faktor Cuaca
"Saya baru berteman dengannya (pelaku) itu baru dua minggu.
Kami chatingan dan dia ajak saja jumpa.
Kami jumpanya di depan Gereja HKBP Dusun Sihobuk itu, lalu dibawalah aku ke kafe," lanjutnya.
Korban berhasil digiring ke gedung SD di kawasan Laguboti tersebut setelah diantarkan ke pinggiran jalan usai dibawa ke kamar seorang dari dua yang menjemputnya dari depan gereja tersebut.
Sekelompok orang yang melihat korban sedang berada di pinggir jalan yang berjumlah delapan orang langsung membawa korban ke gedung SD tersebut.
Di gedung tersebut, ia digilir oleh tiga lelaki yang membawanya ke sana.
Bercak darah yang ada di lokasi gedung sekolah diakui korban merupakan hasil perbuatan bejat ketiga orang tersebut.
"Bajuku pun berdarah-darah. Tiga oranglah yang memaksaku. Aku merasa malu sama teman-teman di sekitar ini," ujarnya sambil tertunduk dan menahan tangisan.
Hingga saat ini, korban masih terlihat lemas dan menyampaikan bahwa dirinya masih takut melihat orang lain, apalagi lelaki yang belum dikenalnya.
"Masih takut, apalagi lelaki yang belum kukenal," pungkasnya. (cr3/tribun-medan.com)