Cerita Indrayani, Pegawai SPBU Korban Perampokan: 'Saat Dia Menodongkan Pistol Kami Langsung Lari'
Indrayani trauma dan tak menyangka menjadi korban aksi penodongan disertai perampokan oleh pria beratribut ojek online di SPBU tempatnya bekerja.
Editor: Dewi Agustina
Pelaku kemudian turun dari sepeda motor dan langsung menodongkan pistol.
Sembari menodongkan pistol, pelaku berjalan mengarah ke sebuah tas yang berada di lokasi, yang diketahui milik salah satu teman Indrayani.
Tas itu kemudian dibawa kabur oleh pelaku.
"Tas itu isinya handphone milik teman saya pegawai bernama Luh Desi Ratnasari, tidak ada isi uang di dalam tas itu," ucapnya.
Setelah mengambil tas itu, pelaku langsung bergegas pergi meninggalkan lokasi menuju pintu ke luar.
Saat disinggung mengenai ciri-ciri pelaku, Indrayani tidak mengetahui jelas. Sebab saat itu dirinya bersama dua orang pegawai lainnya langsung berlari demi menyelamatkan nyawanya.
Ia hanya melihat pelaku menggunakan jaket dengan atribut ojek online dan menggunakan masker.
Indrayani dan rekannya pun berlari secara terpisah, dirinya ke ruang istirahat dan temannya ke toilet.
"Saat melihat dia menodongkan pistol kami langsung lari, tidak begitu jelas melihat ciri-cirinya, yang jelas memakai jaket ojol, masker dan helm," terangnya.
Baca juga: Polisi Buru Satu Tersangka Perampokan dan Penyekapan Toke Sawit di Nagan Raya
Periksa Saksi
Sementara kepolisian saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
"Kita sudah menemui titik terang dan mudah-mudahan cepat terungkap," ujar Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, Kamis (12/11/2020).
"Kita pastikan menjamin ini yang terakhir dan salah satu mendukung juga, para pemilik siaga melengkapi dan usaha dengan memasang CCTV. Pelaku yang berniat berpikir terlebih dahulu," sambungnya.
Kombes Jansen menambahkan dari kejadian tersebut kerugian yang dilaporkan mencapai Rp 3.150.000, uang dari hasil penjualan di SPBU yang dirampas dari dompet korban.