Ngaku Sebagai Polisi, Pria Ini Bawa Kabur Scoopy tapi Tinggalkan Motor Satria di Rumah Korban
Seorang pria di Kabupaten Blitar melakukan pencurian sepeda motor (curanmor) dengan mengaku sebagai polisi.
Editor: Widyadewi Metta Adya Irani
"Saat ditanya asalnya dari mana, pelaku mengaku sedang melakukan razia masker di luar Desa Salamrejo, sekitar 3 KM dari rumah korban."
"Ia mengaku lagi haus dan teman-temannya masih melakukan razia di perbatasan desa," ungkapnya.
Baca juga: Pria Ini Ajak Anak dan Remaja di Bawah Umur Curi Motor
Saat korban menanyakan identitasnya, pelaku mengaku perwira polisi yang berdinas di Polsek Srengat dan sedang menggelar razia gabungan penggunaan masker.
Saat ngobrol dengan korban, telepon seluler pelaku berdering dengan suara sirine mobil patroli polisi.
"Saat berbicara lewat telepon itu, pelaku seperti sengaja membuat korban ikut mendengarkan."
"Pelaku mengaku membawa kunci mobil patroli sehingga ia harus segera mengantarkan ke lokasi razia," ujarnya.
Baca juga: Lihat Ada Rumah Sepi, Ayah dan Anak Nekat Curi Motor, Kini Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara
Usai mematikan telepon selulernya, pelaku pamitan ke korban, untuk mengantarkan kunci mobil patroli yang terbawa dalam sakunya.
Namun pelaku tak sampai menunjukkan kontak mobil itu karena seperti orang terburu-buru.
Usai membayar minuman Rp 5.000, ia pamitan dan menghidupkan motornya.
Namun sepeda motornya tidak bisa distater alias mogok.
Baca juga: Seorang Pria di Surabaya Gelapkan Motor Teman Demi Belikan Istri Kedua Kalung dan Bayar Utang
Terlihat seperti buru-buru, pelaku minta diantarkan oleh cucu korban, Riska yang usianya 14 tahun ke lokasi razia, dengan mengendarai Scoopy.
Sedang sepeda motor pelaku ditinggal di depan toko korban.
"Pelaku yang menyetir dan Riska dibonceng di belakang. Nenek Misti percaya karena pelaku mengaku polisi sehingga tak khawatir," ujarnya.
Baru melaju sekitar 300 meter dari toko korban, Rista disuruh turun dan menunggu di poskamling. Alasannya, pelaku hendak beli rokok.