8 Fakta Geger PDIP dan Golkar Maluku: Gara-gara Rekaman 1 Menit, Kapolda Turun Tangan
Bahkan dua partai besar yakni PDIP dan Golkar Maluku terlibat dalam kasus yang berawal dari rekaman suara durasi 1 menit.
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
Dalam rekaman berdurasi 1 menit 41 detik itu, Yusri menyebutkan Ketua DPD PDIP Maluku, Murad Ismail yang adalah mantan pensiunan Jenderal Polisi telah melakukan intimidasi terhadap kepala daerah dan kepala desa agar mendukung kandidat yang diusung PDIP.
"Di situ (rekaman), dia mengatakan Ketua (Murad Ismail) dalam pilkada serentak di Seram Bagian Timur juga melakukan hal yang sama seperti Pilkada Provinsi," katanya.
Baca juga: Politikus PDIP: Bintang Mahaputera dari Negara, Jangan Dikaitkan dengan Sikap Politik
"Yakni melakukan intimidasi terhadap kepala-kepala daerah dan kepala desa di Maluku untuk mendukung yang bersangkutan," terang Ali yang juga Ketua DPD Repdem Maluku.
"Ada semua. Ya, ini mencoreng nama baik Murad Ismail secara pribadi dan kelembagaan."
"Beliau, Ketua DPD yang juga sebagai gubernur," sesalnya.
Menurutnya, pilkada yang digelar di empat kabupaten di Maluku menjadi pesta bersama yang harus dimeriahkan dengan tetap menjunjung tinggi asas kejujuran dan keadilan.
Termasuk netralitas semua unsur serta bebas kampanye hitam ataupun hoaks.
Untuk itu, dia menyesalkan beredarnya rekaman yang dinilainya fitnah dan sangat merugikan itu.
"Ini serius, sehingga langkah hukum kami ambil. Kita tunggu saja proses selanjutnya," tandasnya.
3. Nurdin Halid Angkat Bicara
Jumat (13/11/2020), Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, AM Nurdin Halid angkat mengaku belum mendapat informasi berkaitan laporan DPD PDIP Maluku.
Koordinator Bappilu dan BSN Partai Golkar tersebut juga mengaku tidak mengetahui isi rekaman yang dimaksud.
"Saya tidak tahu apa isi rekamannya karena banyak sekali yang menelepon ke saya," kata mantan Ketua DPD I Golkar Sulsel tersebut kepada Tribun via pesan WhatsApp, Jumat (13/11/2020).
Sebagai Koordinator Bappilu dan BSN DPP Golkar, M Nurdin Halid mengaku setiap hari banyak menghubungi dirinya.