Suami Tega Bunuh Istri, Keluarga Korban Nilai Ada yang Janggal, Diduga Dihabisi di Tempat Lain
Seorang suami tega di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan membunuh istrinya. Keluarga korban menilai pembunuhan tersebut janggal.
Editor: Miftah
Laporan Wartawan TribunBone.com, Kaswadi Anwar
TRIBUNNEWS.COM- Seorang suami tega di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan membunuh istrinya.
Keluarga korban menilai pembunuhan tersebut janggal.
Korban juga disebut tak ditolong oleh pelaku maupun keluarga pelaku setelah ditikam.
Keluarga juga menduga, korban dibunuh di tempat lain lalu dibawa ke rumah.
Kamaluddin (20) tega menganiaya istrinya S di kediamannyanya yang berada di tengah sawah di Lingkungan Harapan Tallumae, Kelurahan Bukaka, Kecamatan Tanete Riattang pada Jumat (20/11/2020) pukul 03.00 Wita.
Terduga pelaku Kamaluddin dan korban S tinggal bersama J ayah dari terduga pelaku.
Menurut keluarga korban, keterangan yang disampaikan oleh saksi mata J kepada polisi dinilai berbelit-belit.
Fakta-fakta yang ditemukan pihak keluarga pun di lokasi kejadian dinilai tidak sesuai dengan keterangan yang disampaikan saksi J kepada polisi.
Paman korban, Supri menjelaskan, ayah terduga pelaku inisial J dalam kesaksiannya di polisi mengaku telah membela menantunya.
"Ada bapak pelaku di rumah saat kejadian. Dia mengaku telah membela menantunya dengan memohon kepada pelaku untuk tidak membunuh istrinya, tapi bunuh dia saja. Bahkan, dia mengaku dua kali ditikam, tapi tidak terluka," tuturnya Minggu (22/11/2020).
Baca juga: Cemburu karena Suami Lebih Perhatian ke Istri Pertama, Ibu Muda Ini Aniaya Balitanya
Baca juga: Siswa SD di Ponorogo Tewas setelah Terseret Arus Sungai hingga 4 Kilometer
Baca juga: Karyawan di Tangerang Bunuh Bosnya Pakai Palu, Pelaku Tersenyum Saat Digelandang Polisi
Menurut Supri, seandainya J memang tidak bisa dilukai dengan senjata yang digunakan pelaku, harusnya ia melerai dan tidak membiarkan kejadian tersebut.
"Kalau memang tidak bisa dilukai dengan senjata tajam, harusnya dilerai kalau bertengkar pada saat itu, sehingga kejadian tersebut tidak terjadi," sesalnya.
Supri pun sangat meyayangkan tidak ada dari pihak keluarga pelaku yang menolong korban usai ditikam.
"Terus terang yang membuat kami sakit hati, dia menjelaskan ke kami bahwa pelaku tinggalkan istinya setelah benar-benar meninggal dunia. Masa dilihat begitu saja tidak mencoba melerai," tambahnya.
Korban, kata dia, dibiarkan tergeletak usai ditikam pada pukul 03.00 Wita dan baru dibawa ke rumah sakit pada pukul 06.00 Wita. Itupun dalam keadaan sudah tidak bernyawa lagi.
"Setidaknya kalau kejadiannya jam 3 bisa langsung dibawa ke rumah sakit. Setidaknya ada usaha dan nyawanya masih ada kemungkinan tertolong. Justru jasadnya dibiarkan tergeletak begitu saja. Baru dibawa ke rumah sakit, itupun pihak kepolisian yang membawa ke rumah sakit dalam keadaan meninggal," katanya.
Ia juga menilai tidak ada etikad baik dari keluarga pelaku kepada pihak keluarganya.
Pasalnya, tidak ada yang menelepon dan memberitahukan bahwa ada kejadian seperti ini.
Informasi justru diperoleh dari warga yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Selain itu, hal yang mengganjal lainnya menurut Supri yakni bahwa korban ditemukan meninggal di bagian bawah rumah, tepatnya di dekat tangga dengan bersimbah darah.
Lebih 20 luka tusukan ditemukan di tubuh korban.
Namun, yang aneh ketika ibunya ke lokasi kejadian setelah mendapat informasi cucunya meninggal, dia tidak menemukan bekas percikan darah atau bekas darah di rumah tersebut.
"Yang mengganjal di lokasi pembunuhan ketika ibu saya ke sana, dia tidak menemukan bekas darah baik di dalam rumah dan tempat tergeletaknya korban. Tidak ada percikan darah, ataupun bekas darah. Padahal luka tusukan lebih 20. Ini tidak masuk akal," ucapnya.
Keluarga korban pun menduga korban dibunuh di tempat lain lalu dibawa ke lokasi tempat tergeletak di dekat tangga.
Supri pun menyampaikan agar pihak kepolisian mengusut dan menyelidiki kasus ini hingga tuntas.
Ia meminta agar polisi mengusut dugaan adanya keterlibatan orang lain dalam kasus.
"Kami minta kasus ini diusut tuntas. Jangan sampai ada orang lain yang terlibat. Semua saksi harus diperiksa, termasuk ayah pelaku," tegasnya.
Ia juga berharap terduga pelaku yang masih buron segera ditangkap dan dihukum sesuai perbuatannya.
"Polisi secepatnya menangkap Kamaluddin dan dihukum seberat-beratnya," pungkasnya.
Sementara Kanit Reskrim Polsek Tanete Riattang, Iptu Samson saat dikonfirmasi belum bisa berbicara banyak.
Pihaknya masih terus melakukan penyelidikan dan memburu pelaku yang masih buron. Nanti, kata dia, setelah pelaku berhasil ditangkap, semua akan diungkap.
"Masih penyelidikan.Pelaku belum ditangkap. Kita target secepatnya ditangkap. Jika pelaku telah ditangkap semua akan terang-benderang," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Kasus Suami Tikam Istri di Bone, Keluarga Korban Nilai Kematian S Janggal, Pelaku Masih Buron