Kantor PPDI NTB Hancur Karena Gempa, Kapolda NTB Ulurkan Tangan
Kantor seluas 63 meter persegi itu, jelas Asim, sudah dilengkapi perabotan seperti meja dan kursi kerja serta peralatan komputer.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Glery Lazuardi, Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyandang disabilitas masih menjadi golongan kaum yang terpinggirkan di Indonesia.
Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia Nusa Tenggara Barat (PPDI NTB), Asim Barnas, menceritakan bagaimana harus bekerja di lahan seluas hanya 6 meter persegi.
Kantor ala kadarnya kala itu luluh lantak akibat guncangan gempa 2018 lalu.
Namun, kini, Asim dan kawan-kawan sudah bekerja di kantor seluas 63 meter persegi yang diresmikan sebagai kantor bagi pengurus PPDI NTB.
Baca juga: KPK Wanti-wanti Kepala Daerah di NTB Tak Gunakan Bansos untuk Pilkada
Dia dan rekan-rekannya yang selama ini menumpang tempat untuk menjalankan tugas-tugas organisasinya, yaitu memberdayakan dan memperjuaghkan nasib kaum disabilitas di Bumi Gora, kini merasa 'gagah' memiliki kantor baru.
"Saya sepeti mimpi bisa begini kenyataannya. Teman-teman luar biasa senangnya dan juga gedung ini dibangun langsung oleh Pak Kapolda," kata Asim, dalam keterangannya, Senin (30/11/2020).
"Kami tinggal terima pakai serta isinya. Otomatis teman-teman semua bahagia, senang, bangga dengan memiliki gedung sendiri,".
Pemberian kantor itu tidak lepas dari peran mantan Kadiv Humas Polri yang kini menjabat sebagai Kapolda NTB, Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal.
Baca juga: Kapolda NTB Ikut Panen Raya di Kampung Sehat Desa Kembang Kuning
"Sekarang (luas kantor) 7 x 9. Ya ada ruang untuk meeting, bersih lagi. Saya tidak begitu mengerti hatinya Pak Kapolda. Mengapa beliau tertarik dengan kami atau bagaimana. Asal muasalnya Bapak Kapolda datang ke tempat kita, DPD (Dewan Pengurus Daerah) kita minjam gedung Dinas Sosial. Singkat cerita kita tak memiliki gedung," cerita Asim.
Kembali ke cerita Asim soal asal muasal kantor baru PPDI NTB, dia menyampaikan saat pertama kali bersilaturahmi, Irjen Mohammad Iqbal hanya meminta foto-foto saat kantor lama PPDI runtuh.
"Karena waktu gempa kemarin roboh, jadi beliau entah bagaimana, kita tak tahu isi hati beliau. Yang jelas beliau memberi dan kita tidak pernah meminta untuk dibangun. Tiba tiba beliau datang bawa utusannya dari kepolisan, diminta foto foto runtuhannya masih ada. Akhirnya perintahkan siapa gitu untuk bangun gedung. Jadi kita tidak pernah minta sebenarnya," ujar Asim.
Baca juga: Kapolri Lantik 9 Kapolda dan Gubernur Akpol, Irjen Muhammad Iqbal Jadi Kapolda NTB
Kantor seluas 63 meter persegi itu, jelas Asim, sudah dilengkapi perabotan seperti meja dan kursi kerja serta peralatan komputer.
"Peralatannya kantor dikasih. Perangkat komputer, meja, semuanya lengkap, sampai sound sistem," tutur Asim.