Pembunuhan Mandor Proyek Berawal Saat Kuli Bangunan Menagih Pembayaran Sisa Gaji Rp 7,8 Juta
Pelaku mengaku mencoba menagih sisa gajinya senilai Rp 7,8 juta kepada mandor proyek namun tak digubris. Hingga akhirnya dia nekat menikam bosnya itu.
Editor: Dewi Agustina
Darah segar berceceran dari tubuhnya saat ia berlari mengejar pelaku, yang tak lain anak buahnya di proyek pembangunan rumah toko (ruko).
Nahas korban yang diduga kebas kehabisan darah terjatuh di tepi jalan kemudian perlahan-lahan meninggal.
Dari keterangan polisi, Heru Tunggara bahkan tak sempat meminta tolong kepada warga.
Ia meregang nyawa di tepi Jalan Bengkong Sadai, Batam, dengan luka tusukan di bagian badan pada, Jumat (11/12/2020) malam.
"Jadi mereka ini berkelahi di pinggir jalan, korban mengejar pelaku namun tidak dapat, di tengah jalan tumbang dan akhirnya tak sadarkan diri," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kepri Kombes Pol Arie Dharmanto.
Polisi memastikan pelaku penikaman mandor bangunan di Bengkong Sadai sudah ditangkap.
"Ya, sudah diamanakan terduga pelaku," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kepri Kombes Pol Arie Dharmanto, Jumat (11/12/2020).
Arie mengatakan saat ini pelaku tengah menjalani pemeriksaan oleh penyidik.
"Masih diperiksa, nanti perkembangannya disampaikan," ujar Arie.
Sebelum diberitakan, seorang mandor bangunan tergeletak bersimbah darah usai mendapatkan tikaman senjata tajam oleh bawahannya.
Ia ditikam diduga karena masalah gaji yang belum ia bayar kepada anak buahnya tersebut.
Sebelum penikaman terjadi keduanya saling cekcok dan berujung terjadi perkelahian.
Baca juga: Seorang Mandor Nekat Gelapkan Pupuk lalu Dijual, 2 Karyawan Perusahan Jadi Tersangka
Kabar tewasnya mandor proyek pembangunan ruko di Bengkong Sadai bernama Heru Tunggara, membuat tim dari Direktoriat Kriminal Umum Polda Kepri langsung turun ke lokasi.
Korban tewas mengenakan baju kerja, lengkap dengan sepatu boat dan perlengkapan kerja lain.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.