Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diremehkan Tetangga karena Miskin, Warga Tapanuli Selatan Boyong Istri Anak Asingkan Diri ke Hutan

Cerita Oloandi, selama ini tidak pernah memperoleh bantuan sosial meski sudah didata berkali-kali untuk penerima bantuan terdampak Covid-19

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Diremehkan Tetangga karena Miskin, Warga Tapanuli Selatan Boyong Istri Anak Asingkan Diri ke Hutan
PEXELS.COM/eberhard grossgastei
Ilustrasi hutan 

Laporan Wartawan Tribun Medan Arjuna Bakkara

TRIBUNNEWS.COM, TAPANULI - Satu rumah tangga keluarga kurang mampu yang juga lebih layak disebut keluarga miskin hidup menderita di Tepi Hutan Desa Sipangko, Kecamatan Angkola Muaratais Kabupaten Tapanuli Selatan.

Oloandi Pulungan (32) selaku kepala keluarga tersebut, dihubungi Tribun Medan, Selasa (29/12/2020) mengaku tak mampu lagi mengontrak di desa asalnya.

"Di kampung pun dulunya ngontrak, ini pun kita punya lahan di sini ada pondok punya paman,"ujar Oloandi, bapak beranak dua itu dibantu Azan Sinaga seseorang yang peduli keadannya dan mau meminjamkan sambungan telepon kepada Oloandi.

Cerita Oloandi, selama ini tidak pernah memperoleh bantuan sosial meski sudah didata berkali-kali untuk penerima bantuan terdampak Covid-19.

Oloandi hingga kini belum juga memperoleh bantuan sosial.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Oloandi menjadi buruh panjat kelapa, bertarung dengan gocangan angin.

Berita Rekomendasi

Selesai pada hidup serba kekurangan bukan saja yang dialami Oloandi.

Dipandang Remeh

Hal pahit harus diterima keluarga Oloandi, karena mereka dipandang remeh oleh para tetangga dengan kondisi ekonomi yang begitu lemah.

Tak tahan selalu dipandang rendah, Oloandi lantas memboyong anaknya ke tepi hutan Tapsel yang terkenal dengan binatang buas.

"Karena kita ini orang susah dan miskin yang enggak punya apa-apa jadi dipandang sebelah mata dan diejek-ejek.

Enggak tahan lagi dengan ejekan-ejekan itu, terpaksa awak pergi menyendiri di pinggir hutan ini,"terang Oloandi.

Oloandi hidup di pinggir hutan Kecamatan Angkola Muaratais.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas