Mengenang Perjuangan Syekh Ali Jaber di Aceh, Ingin Jadikan Tunanetra sebagai Muazin dan Imam Salat
Kepergian Syekh Ali Jaber membekas di hati masyarakat Banda Aceh Ini tidak pelas dari perjuangan ulama ulama kelahiran Madinah Arab Saudi itu
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Kepergian Syekh Ali Jaber membekas di hati masyarakat Banda Aceh.
Ini tidak pelas dari perjuangan ulama ulama kelahiran Madinah Arab Saudi itu saat ingin menjadikan tunanetra sebagai muazin, qari dan imam salat.
Sebelumnya pada Kamis, 26 Februari 2017, Syekh Ali Jaber berkesempatan datang ke Banda Aceh.
Saat itu, dirinya memenuhi undangan Wali Kota Banda Aceh saat dijabat Illiza Saaduddin Djamal untuk hadir dalam peringatan maulid Nabi Besar Muhamamd SAW di Balai Kota Banda Aceh.
Acara tersebut juga diisi dengan pembagian Al-Quran braille digital untuk para tunanetra di Banda Aceh oleh Illiza bersama Syekh Ali Jaber dan Syekh Adel Al-Kalbani.
Baca juga: Liang Lahat Untuk Makam Syekh Ali Jaber Disiapkan di Pelataran Pesantren Daarul Quran Tangerang
Al-Quran braille digital seharga Rp 1.250.000 ini dibagikan secara simbolis kepada 20 penyandang tunanetra.
Sedangkan sisanya dibagikan setelah acara peringatan maulid selesai sesuai dengan data penerima yang telah dicatat sebelumnya oleh tim dari Pemerintah Kota Banda Aceh.
Untuk Banda Aceh, Al-Quran braile digital ini disediakan sebanyak 200 unit.
Kegiatan ini merupakan wujud kerja sama pemerintah kota dengan Yayasan Ali Jaber Indonesia.
Illiza mengatakan, sebagian dari Al-Quran braile digital ini juga akan diserahkan kepada tunanetra di Kabupaten Aceh Besar, karena untuk Banda Aceh sudah melebihi.
Lanjut Illiza, pemberian tersebut merupakan kewajiban dari Pemerintah Kota Banda Aceh sebagai bentuk perhatian kepada masyarakat dari kalangan tunanetra
Selain itu juga untuk memberikan kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan bagi kalangan tunanetra.
Baca juga: Aa Gym Takjub Setelah Melayat dan Melihat Jenazah Syekh Ali Jaber dari Dekat
Termasuk dalam rangka pencerdasan Al-Quran di tengah kalangan penyandang tunanetra sebagaimana layaknya masyarakat normal lainnya.
Sementara Syekh Ali Jaber mengatakan, pemberian Al-Quran braile digital di Banda Aceh merupakan yang terbanyak dari yang diserahkan yayasannya selama ini.
“Misi kami ingin memberdayakan para tuna netra dan merasa lebih berkontribusi dalam kehidupan mereka. Saya ingin membina mereka agar nanti muncul muazin, qari, bahkan imam salat. Nabi juga pernah mempunyai muazin dari tunanetra,” kata Syekh Ali Jaber dalam ceramahnya saat itu.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Kisah Syekh Ali Jaber yang Ingin Berdayakan Tunanetra di Aceh untuk Jadi Muazzin, Qari & Imam Shalat
(Serambinews.com/ Masrizal Bin Zairi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.