Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BNPB: Kelompok Rentan Harus Dipisah di Pengungsian Gempa Sulbar untuk Cegah Covid-19

Doni Monardo meminta agar memisahkan antara kelompok rentan dengan usia muda di pengungsian warga yang terdampak Gempabumi Sulawesi Barat (Sulbar).

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in BNPB: Kelompok Rentan Harus Dipisah di Pengungsian Gempa Sulbar untuk Cegah Covid-19
BNPB
Kepala BNPB, Doni Monardo mengunjungi lokasi gempa di Sulawesi Barat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meminta agar memisahkan antara kelompok rentan dengan usia muda di pengungsian warga yang terdampak Gempabumi Sulawesi Barat (Sulbar).

Hal ini disampaikan Kepala BNPB guna mencegah penularan dan mengantisipasi adanya potensi risiko penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di tempat pengungsian.

“Di Pengungsian diharapkan ada pemisahan antara kelompok rentan dengan kelompok yang berusia muda. Kelompok rentannya harus kita lindungi karena ada COVID-19,” jelas Doni, Minggu (17/1/2021), seperti dikutip Tribunnews.com dalam keterangan resmi BNPB.

Adapun yang dimaksud dalam kelompok rentan adalah bagi mereka yang berusia lanjut, warga yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid, ibu hamil, ibu menyusui, disabilitas, balita dan anak-anak.

Baca juga: Korban Gempa Sulbar Bertambah, Terbaru 73 Orang Meninggal Dunia

Selain itu, Doni Monardo yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 itu juga memberikan dukungan berupa alat test cepat antigen untuk memeriksa dan menelusuri adanya penularan virus corona di lingkungan pengungsian.

“Nanti akan ada proses swab antigen, untuk kita menjamin para pengungsi tidak terpapar COVID-19,” kata Doni.

Dalam hal ini kemudian apabila terdapat warga pengungsi yang reaktif swab antigen, maka akan segera mendapatkan tindak lanjut dari Dinas Kesehatan setempat.

BERITA TERKAIT

Baca juga: Menyandang Kasus Covid Tertinggi se-Kaltim, Balikpapan Malah Terima Vaksin Sinovac Februari Nanti

Sejauh ini Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa 6,2 SR di Provinsi Sulawesi Barat menjadi 73 orang.

Adapun rincian 64 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan sembilan orang di Kabupaten Majane. Demikian berdasarkan  data per Minggu (17/1/2021) pukul 14.00 WIB.

Sebagaimana diketahui gempa berkekuatan 6,2 SR terjadi pada Jumat (15/1/2021) pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat.

“Selain itu, terdapat 554 korban luka di Kabupaten Majene dengan rincian antara lain 64 orang luka berat, 215 orang luka sedang dan 275 orang luka ringan,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati kepada wartawan, Minggu (17/1/2021).

BNPB mencatat 27.850 orang mengungsi di 25 titik pengungsian yang tersebar di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang serta Desa Limbua.

Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat 189 orang mengalami luka berat atau rawat inap dan terdapat lima titik pengungsian di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro.

Selanjutnya, terdapat pelayanan kedaruratan pada 3 rumah sakit yang saat ini aktif di Kabupaten Mamuju, yaitu RS Bhayangkara, RS Regional Provinsi Sulawesi Barat, dan RSUD Kabupaten Mamuju.

BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju serta Kabupaten Polewali Mandar terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas serta relawan maupun instansi lainnya dalam proses evakuasi masyarakat terdampak.

Dukungan Penanganan Rumah Rusak Akibat Gempa Sulbar

BNPB juga akan memberikan dana stimulan bagi warga yang memiliki rumah danmengalami kerusakan akibat Gempabumi Sulawesi Barat (Sulbar) Magnitudo 6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1) dini hari.

Adapun besaran dana stimulan tersebut masing-masing adalah 50 juta rupiah untuk Rumah Rusak Berat (RB), 25 juta rupiah untuk Rumah Rusak Sedang (RS) dan 10 juta rupiah untuk Rumah Rusak Ringan (RR).

Selain itu, BNPB telah menyerahkan bantuan awal untuk operasional kebutuhan pokok penanganan Gempabumi Sulawesi Barat sebesar 4 miliar Rupiah pada hari ini, Sabtu (16/1/2021).

Bantuan tersebut diserahkan sebesar 2 miliar rupiah untuk Provinsi Sulbar dan masing-masing 1 miliar rupiah untuk Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene.

BNPB juga telah mendistribusikan 8 set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, 5 unit Light Tower, 200 unit Velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pcs masker kain, 700 pak mie sagu dan 30 unit Genset 5 KVA.

Pada Sabtu (16/1) pukul 06.32 WIB, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan telah kembali terjadi gempabumi dengan kekuatan M5,0 di Kabupaten Majene. BMKG juga memprakirakan gempa susulan masih akan terjadi. Untuk itu, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan yang berkekuatan signifikan. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas