Pasca-Gempa M 7,0 Guncang Sulawesi Utara, BMKG Beri Penjelasan
Gempa berkekuatan M 7,0 mengguncang wilayah Sulawesi Utara pada Kamis (21/1/2021) malam.
Penulis: Ranum KumalaDewi
Editor: Pravitri Retno W
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.
Baca juga: Gempa Bermanitudo 7,1 di Talaud, Warga Berhamburan Takut Terjadi Tsunami
Baca juga: Cerita Warga Kepulauan Talaud Saat Gempa M 7,0 Mengguncang, Sempat Mengira Terjadi Tabrakan
Gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
3. Gempa Bumi Dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi.
Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.
Penyebab Gempa Bumi
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan .
Tekanan tersebut disebabkan oleh lempengan yang bergerak.
Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan.
Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.
Antisipasi Gempa Bumi
Baca juga: BNPB Sebut Warga di Kepulauan Talaud Kesulitan Penerangan dan Komunikasi Usai Diguncang Gempa M 7.0
Baca juga: Gempa M 7,1 Guncang Sulawesi Utara, Warga Tahuna Panik Berhamburan Keluar Rumah
Sebelumnya, diberitakan gempa terjadi di wilayah Sulawesi Utara.
Perlu diketahui, wilayah Indonesia sangat berpotensi terjadi gempa karena posisinya yang berada di pertemuan tiga lempeng utama dunia, yaitu Eurasia, Indoaustralia, dan Pasifik.
Lalu apa yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi?