Kesaksian Tetangga Rumah Jagal Kucing di Medan, Bunuh Kucing Setiap Hari, Dijual untuk Dimakan
Seorang warga bernama Anggiat Sipahutar yang tinggal tidak jauh dari rumah jagal kucing di Kota Medan memberikan kesaksiannya.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Seorang warga bernama Anggiat Sipahutar yang tinggal tidak jauh dari rumah jagal kucing di Kota Medan memberikan kesaksiannya.
Anggiat menyebutkan pelaku memang pekerjaan sehari-harinya menjagal kucing dan untuk dimakan.
"Dia itu aja kerjanya, motong kucing. Untuk dijualnya, untuk dimakannya, untuk cari makannya, tiap hari," bebernya saat ditemui di lokasi rumah jagal kucing di Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai, Kamis (28/1/2021).
Ia bahkan menyebutkan bahwa si tukang jagal tersebut baru saja memotong kucing-kucing tersebut di depan rumahnya.
"Ini baru siap motong dia, masih basah lagi. Gatau berapa ekornya (setiap hari)," tambah Anggiat.
Baca juga: Viral Penjagalan Kucing di Medan, Sherina Munaf: Tidak Pantas Terjadi di Indonesia
Viral sebelumnya
Postingan tubuh kucing yang sudah dipotong-potong dimasukkan ke dalam karung viral di media sosial terjadi di Kota Medan.
Pemilik akun instagram @soniarizkikarai pada Rabu (27/1/2021) membagikan postingan dengan menunjukkan karung yang berisikan daging kucing tersebut.
Hingga saat ini postingan tersebut telah mendapatkan respon 37,9 ribu like dan 5,8 ribu komentar bahkan dari para artis tanah air juga memberikan komentar.
Sonia menjelaskan kronologi kejadian awalnya dalam caption postinganya dimana dirinya berniat untuk mencari kucingnya yang hilang dua hari lalu dan mendapatkan informasi ada yang memasukkan dalam karung.
"Hari ini saya mencari kucing saya yang dua hari yang lalu hilang, setelah bertanya tanya kesana dan kemari akhirnya ada yang lihat kucing saya dimasukkan ke goni sama orang yang katanya udah sering ngambilin kucing," bebernya dalam caption foto.
Baca juga: Viral Perburuan Kucing di Medan, Melanie Subono Akui Sudah DM Pemilik Kucing Tayo
Ia menerangkan bahwa orang tersebut telah sering melakukan hal tersebut untuk dibunuh, dipotong dan dijual dengan harga Rp 70 ribu.
"Untuk dibunuh lalu dijual dagingnya dengan per kg 70.000," lanjutnya.
Sonia menyebutkan bahwa dirinya akhirnya mendatangi lokasi di Jalan Tangguk Bongkar VII dan menemui orang tersebut.